Saat tengah asyik bergelut kata bersama lenovito-ku menjelang jam 10 malam, tiba-tiba terdengar sayup-sayup dering nada lagu Yogyakarta yang bersumber dari nada panggil HPku yang sudah teramat jadul dan butuh reformasi itu. Ah, kapan ya beli HP baru, tapi masih ingat cerita tentang aku dan benda-benda mati? nah betapa sejiwa seraga antara aku dengan HP Siemens butut yang serinya kayaknya sudah tidak keluar lagi itupun begitulah luar biasa hehe. Hmm..kulihat pada layarnya yang telah buram dan ada retakan kecil akibat keseringan jatuh itu...nomer asing! Kuangkat.
" halo..dengan bu siwi?" hmm..nada suaranya akrab di telingaku, tapi kata-katanya tidak.
" Iya benar, ini siapa ya?" jawaban klise untuk seseorang yang belum kukenal.
" Ini fansnya bu siwi!"ups..fans? blaik deh! aneh."hihihiiii" tawanya yang renyah seketika itu juga membuka penyamarannya...dasar! teman lamaku saat sama-sama menjadi penghuni kos nan asri di putri astuti, Yogyakarta! Rennata Vittanuova Malau!, si anak medan inipun terkekeh
wah, kangen berat aku dengannya. Langsunglah bercicit ciut ngobrol tentang apa saja, sudah lama tidak bersua. Di tengah-tengah asyik-asyiknya ngobrol tiba-tiba dia bilang :
“Mbah, tunggu bentar ya..” Busyet dah, telah terentang waktu sekian lama dan jarak yang terentang begitu jauh, tetap saja dia memanggilku simbah hehe.
“Mbakyu...” Ups, terdengar suara lain di ujung sana.
“Apa kabarmu mbakyu?” suara khas milik si Ika layla menyambutku. Wah..wah...senangnya! Lalu kami bertiga bercicit ciut lagi.
Nata pun akhirnya berhasil mengontak satu lagi the gank lawas putri astuti, jeng Pipin. Nah kalo dengan yang satu ini memang sudah menjadi sahabat kentalku sejak zaman SMA.
“Alow..kalian lagi pada ngapain sih?” suara lemah lembutnya yang sesuai dengan gemulai tingkahnya pun melengkapi reunian kami via call conference malam itu! Komplit! Lengkap!
Ah, inilah buah manis teknologi. Bayangkan, aku yang tengah tinggal di Purwokerto, Nata yang sedang bertugas di Gresik, Ika layla yang ada di Jakarta dan jeng pipin yang bekerja di Pekanbaru bisa ngobrol-ngobrol santai seperti biasa yang kami lakukan di kamar kos kami dulu di jalan Kaliurang. weh..weh...weeh..hebat nian, teknologi!.
“Gimana mbah, masih sering masuk angin?”. Nata bersuara. Egghh!
“Bagaimana, jeng..sudah ada kandidat baru?”. Jeng pipin menyelidik. Bleep!
“Mbakyu, awas lho jangan berkandidat si mas-mas beristri lagi!” Jeng layla berkhotbah
hahaha, jleb, menohok. Sedikit!kekekek....
Terlontar pertanyaan bersahutan padaku. Ah mereka, masih saja seperti dulu. Kami saling berbagi cerita, terkekeh, tertawa sampai terkikik-kikik. Ah, rasanya ingin bertemu. Tapi apa daya kami berempat kini telah berada pada jalur masing-masing. Toh masih bisa tetap berkontak dan berhaha hihi hingga kini.
“Ah, kalian ahli saja berteori, manalah buktinya?” ledek Ika layla dengan logat medannya. Maklumlah sekarang ini ia sudah berbuah hasil, seorang putri kecil nan cantik bernama Fira telah lahir, hasil buah cintanya dengan mas anank, mantan pacarnya sejak dulu pas kuliah di UGM yang kini jadi suaminya.
Panas kami mendengar ledekannya.
“Siapalah yang cuma ahli berteori, mbadek!, kamipun bakal menikah taun depan. Nah, kita aturlah deadlinenya. Urutan, Simbah dulu, April, lalu jeng pipin, Agustus trus terakhirlah aku..Desember!tapi entah tahunnya kapan hihihi”ujar Nata dengan nada suaranya yang tipis menggemaskan, diakhiri dengan tawanya yang renyah.
Beh, Dasar Nata!! menetapkan target seenak perutnya saja. April??wueleh..Amin! Hehehe....
“Loh aku deadlinenya kapan?”. Sela Ika layla tak mau kalah. Wuduh, si mbakyu inipun mau ikutan juga.
“Kalo kamu deadline-nya kapan dapet adik bayi lagi, buat adenya si Fira hehehe”. Begitulah kami, bila ngobrol bareng, jelaslah bercanda, tertawa..mengasyikkan punya sahabat kayak mereka. Setelah ngobrol ngalor ngidul hampir 1 jam lebih, bleeep suara terputus.
“Putus euy, kayaknya nyuruh tidur ini..besok tele2 lagi ya..just pray for the deadline..wkwkakakak”. Sms dari Nata. Hmm..kejutan yang menyenangkan malam itu, Thanks untuk persahabatannya, girls..
Tiba-tiba perutku terasa lapar, wah pantas saja aku makan tadi sore, belum makan malam. Keasyikan menulis dengan lenovitoku sampai membuatku lupa makan. Akhirnya dengan perlahan agar tidak membuat keributan menjelang tengah malam, aku menuju dapur di lantai 1..buat mie rebus!!!hehehe..lapeeeeeer!!
0 Comments: