Seperti baris terakhir Windy Ariestanty, si pimred Gagas Media di salah satu
Banyak orang bilang, Cinta tak pernah salah. Yeah I agreed. Tapi tolong tambahkan cinta juga bisa datang terlambat.
Baris yang pada akhirnya membuatku sedikit tersindir, menyadari atau entah apa namanya. Aku tidak akan membahas bahasan cinta ataupun filosofi cinta yang absurb ataupun bahasan yang abstrak. Apalagi menilik bahwa memang aku sama sekali tidak punya kapabilitas untuk membahas hal tersebut. Hanya sedang tertarik dengan bahasan tentang cinta yang datang terlambat. Bukan dalam artian cinta yang datang lama-kelamaan karena timbulnya rasa nyaman ataupun kebiasaan. Tapi yang aku maksudkan adalah cinta yang datang pada waktu yang tidak tepat. Aku tidak ingin menyebutnya sebagai cinta terlarang, karena merasa diksi itu terlalu ekstrim. Yeah, cinta yang datang terlambat..entah apa istilahnya.
Bila seorang perempuan jatuh cinta pada seorang laki-laki yang telah mempunyai pacar ataupun bahkan telah menikah?ataupun sebaliknya, cinta yang salah?
Atau jatuh cinta pada saat kedua belah pihak sudah mempunyai pasangan. Harus bagaimana mensikapinya?
Waktu yang tidak tepat disini tentu saja karena status seseorang yang telah tidak mungkin lagi untuk mencinta. Bukankah orang yang sudah terikat ke dalam suatu ikatan pernikahan harus menjaga komitmen. Karena ternyata cinta saja ternyata tidak cukup (kata curhatan orang-orangnya ehehe), maklum bisanya nulis baru "katanya". Tapi yang menjadi menarik adalah cinta yang datang terlambat ini bisa saja terjadi, bahkan sangat mungkin terjadi. Interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam koridor apapun memungkinkan untuk terjadi loncatan-loncatan listrik di antara mereka (weh ekstrim banget analoginya ehehe).
Tentu saja sudah sangat sering kita dengar dan lihat kasus-kasus perceraian di kalangan artis, perselingkuhan ataupun skandal-skandal yang dilakukan para wakil rakyat.
Cinta yang salah?
Atau memposisikan cinta yang tempat yang salah? Atau itu bukan cinta?
Lalu bila cinta yang datang terlambat itu terjadi apa yang harus dilakukan?. Hingga pada akhirnya dapat menyelamatkan posisi cinta agar tidak dijadikan kambing hitam terjadinya perceraian atau sebagainya.
Tapi sulitnya, cinta model ini bisa terjadi secara terselubung dalam artian main hati yang aman. Dimana kedua belah pihak tidak menuntut suatu komitmen serius dari suatu hubungan. Tapi mengalir berdasarkan azas kenyaman dan kebahagiaan bersama tanpa menimbulkan konflik ataupun akibat yang fatal.
Main hati! Mungkin sesuai dengan lagunya Andra and the backbone itu. Entah faktor apa yang memicu terjadinya hal tersebut, akupun tidak tahu.
Trus gimana dunk?
Kamu setuju cinta tak pernah salah?
Seorang sahabat pernah mengatakan tidak setuju. Bagaimana denganmu?
0 Comments: