Vendi Setiawan
&
Didia Lim
Rasanya baru berapa tahun berselang aku melihat mata sipitnya yang lucu merajuk, mencandai dan mengusiliku hampir tiap hari, mencomblangiku dengan kandidatnya yang semuanya not recommended itu ehehe.
Hingga tak terasa, ternyata sudah sekitar 11 tahun berselang sejak kami lulus SMA. Semalam, begitu haru dalam bahagia saat kumelihatnya berdiri di pelaminan dengan seseorang yang dipilih untuk menghabiskan sisa hidup bersamanya.
Bulan sabit nampak sipit di sebelah barat, ditemani hanya beberapa bintang yang malam itu mau mengerjapkan nyawanya. Ah, tapi untung saja, paling tidak itu berarti hujan belum akan turun. Undangan pernikahannya malam hari, dan butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di gedung Sasana Harjuna, tempat pernikahannya dilangsungkan. Bagaimanapun aku selalu ingin hadir pada momen penting di kehidupan para sahabatku, makanya aku harus membujuk adekku untuk menemaniku keluar dari tempat yang jauh dari peradaban ini untuk melajukan sepeda motor ke pesta pernikahannya. Dan tentu saja, sudah janjian dengan sahabat-sahabat yang bisa hadir untuk datang bersamaan kesana.
Ia nampak jauh lebih kurus daripada yang terakhir kali melihatnya di penghujung tahun 2006 lalu (pipi gembul dan perut endutnya ilang ckckckk..). Dengan senyum bahagia didampingi istri yang nampak anggun disisinya. Sebagian besar tamu-tamu dan keluarga besarnya berwajah oriental karena ia berasal dari warga keturunan. Hmm..yap, persahabatan si sipit dengan si mata belo (hii inget panggilannya ruly, si dosen arsitek nan kenes itu untukku..”si belok-belok”), si tionghoa sama si jawa.
Ia nampak tampan! (uff bolehlah sekali-kali nggak mengecenya ekekek) Walau ia sering memaksa untuk disebut ganteng, namun sampai kapanpun ia nggak akan bisa masuk dalam kategori ganteng versiku.
“ganteng tuh harus agak sedikit coklat, mukanya eksotis gitu” jelasku untuk membuatnya paham antara versi ganteng vs tampan (menurutku versiku)
‘ Uhmm aku
Ia, sahabat SMAku yang selalu menceriakan hariku dengan candaannya, keusilannya, ledekannya, jailnya ehehehe. Kadang menghabiskan jam pelajaran kosong dengan bermain crosswall, saling menyontek kerjaan saat ulangan (ihihi). Ah, waktu berjalan tanpa terasa ya. Aku pernah kehilangan kontak dengannya, menghilang entah kemana sehabis lulus SMA, namun berhasil menemukannya lagi berkat situs jejaring sosial dunia maya. Kini, walaupun jarak begitu jauh, namun rasanya ia tetap ada di Gombong ehehe.
“Makanya bikin aja domain sendiri. Trus kamu namain sama nama kamu. Misal www. Siwielek.pancen ehehe”. Begitu komentarnya saat blogku beberapa saat lalu eror. Dasar dia! Ehehe...
Aku sempat terkekeh saat ia pernah mengatakan :
- di kehidupan selanjutnya mungkin kita juga ditakdirkan untuk saling mengece- katanya beberapa saat yang lalu..ahaha..dasar!
“Uhm besok-besok aku bakal disebut technical guy-nya seorang penulis terkenal nih”. Selalu saja begitu..selalu tidak bisa membuatku tidak tersenyum
Ah, kini dia telah menemukan pasangan jiwanya. Selamat kawan, sungguh ikut merasa bahagia melihatmu bahagia.
Maaf nggak bisa ikut ritual “lempar boneka”, kebetulan ketemu si bos Heru dan calon nyonyanya yang mengajak kami jalan2 keluar. Walaupun nggak ikut ritual lempar boneka, anggap saja boneka itu jatuh ke tanganku jadi artinya daku bakal menyusulmu menikah segera ya ehehehe…
Met honeymoon ke
Happiness’n Joy..Peace’n Good cheer…may all this be yours!..year after year!
Congrats on your marriage..Cendol!!!!ahahaha…
0 Comments: