Suara Badai, detak jam dinding, dan kamu
Kamu, lagi, yang mungkin dititipkan badai dari jauh, mengetuk-ngetuk jendelaku
Walau sebenarnya sudah kulipat-lipat rapi, seperti sapu tanganmu itu
Tapi pagi ini, kamu, melintas lagi
Meringkusku dalam setiap hitungan detik, setiap menit,
Tapi pagi ini, kamu, melintas lagi
Meringkusku dalam setiap hitungan detik, setiap menit,
Sempat kuingin punguti sejarahmu dan kubawa lari,
Lalu pergi,
Tapi bukannya menghilang, tapi mengada, semakin
Jadi, biar kududuk bersamamu saja, bersama badai dan detak jam dinding
Glasgow, 26 Dec 2011 08.00 pagi yang masih gelap
0 Comments: