Selera berpakaian, ternyata terkadang kita sendiri
enggak sadar kalau kita menyukai memakai jenis atau model pakaian tertentu, iya
enggak sih? Sadar-sadar setelah banyak melihat koleksi pakaian kita kok
model-modelnya hampir sama..ehehe aku sih begitu.
Tanpa sadar eh ternyata aku menjadi pecinta
opnaisel. Berawal dari keseringan beli baju kerja casual salah satu produk baju
muslim, yang beraksen lipit-lipit. Jatuh cinta pada merk tersebut karena
sederhana, enggak macem-macem tapi manis dengan sentuhan aksen lipit-lipitnya. Eh,
ternyata jadi keterusan suka pake baju dengan aksen lipit atau sering dikenal
dengan opnaisel/stuck.
Begitu pula, ketika menjahitkan baju karena biasa
banyak dikasih kenang-kenangan berupa kain batik. Nah, di sinilah serunya bikin
rancangan model sendiri. Dan eh, akhir-akhir ini baru sadar kalau model yang
kubikin, hampir semuanya ada lipit-lipitnya...
Kenapa suka sama aksen opnaisel? Hummm entahlah. Mungkin
karena manis! Seperti saya...LOL
Unik, karena lipit-lipit itu membuat baju yang
biasa saja menjadi terlihat ada sentuhan yang berbeda dan makin manis bila
dipakai tentu saja. Dan juga karena lipitan ini cocok untuk saya yang “dulu”
selalu berbadan kurus, sehingga beberapa tumpukan lipitan itu menjadikan kesan
lebih berisi. Iyah dulu...sekarang seringnya ndut ;p
Berikut pamer model desainku yang ternyata
andalannya cuman pake lipitan doang..hoaaah..dan sebenarnya ditambah bordir
sih. Bordir akan memberikan kesan mewah pada baju, jadi aplikasi bordir sedikit
saja pada lengan atau bagian pakain lainnya, akan membuat bajumu nampak
cling..cling...hoho ;p
Ini adalah gamis yang kupakai untuk launching
novel “Koloni Milanisti”, modelnya sederhana saja, gamis dengan potongan detail
kombinasi di bagian dada, plus opnaisel sebagai pemanis (tadinya pesennya warna
opnaiselnya pakai kombinasi warna hijau agar terlihat, tapi ternyata si ibu-nya
bikinnya pake warna senada kuning..jadinya kurang sip)
Nah ini, keliatan bawahnya, gamis dengan rok
melebar (payung) dengan garis-garis melintang dengan kombinasi kuning, agar
terlihat mengembang saat dipakai, plus tepian bawah warna kuning agar semakin
padu.
Nah ini model gamis dari bahan batik banyumasan dengan
motif yang sama dengan yang di atas, tapi warna dan modelnya berbeda. Ini model
gamis dengan rompi, nampak tidak biasa bukan? Dan yang pasti, ada opnaisel-nya
tetep enggak ketinggalan di bagian rompi. Bagian bawahnya dibuat potongan
melintang miring, dipertegas dengan bordiran pinggirnya saja (jadinya manis
tapi enggak kemahalan bordirnya ahaha), trus rompinya dengan model pita tali,
dijamin unik deh..
Pas nulis ini, eh ada sms dari staff kesmas :
jeng, baju yang kemaren buat kondangan bener-bener bagus, pinter ya bikin
desainnya...aih saya kege-er an..ahaha..
Nah kebaya yang baru jadi ini juga tetep dengan
kombinasi opnaisel, sayangnya di gambar ini tidak terlalu terlihat. Kombinasi
opnaisel di bagian pinggang melintang dengan tujuan agar si pemakai terlihat
ramping hihi ;p
Atau model kebaya yang sekarang masih numpang
simpen di Glasgow, ini menggunakan aksen opnaisel yang agak banyak di bagian
dada.
So, hidup opnaisel!! Ahaha...
*Huaaah sebuah postingan blog aneh di awal bulan
Juli ;p (gara-gara nunggu jemputan adek tak datang-datang sementara perut sudah protes dari tadi huaaaah lapaaar
Mbak, suka gamis yang pake rompi itu. mau dong, hihihiii..
BalasHapusKeren juga ya si opnaisel hehehe ;ppp
BalasHapusmba fardelynhacky : ehehe bikiin..bikiiinn...ayook
BalasHapusmba suryati : hihi...kayak yang pake dong :DD
Mbak'ku cantikk...bikinin desain gamis bwt akyu dong, hehe..
BalasHapushuaaaa aku desainer gadungaaaan kok ir ;p
BalasHapusKeren, kerenn, kereeeen!
BalasHapus