Detik berjalan, rasanya cepat sekali, malam
kembali menjelang. Sepi, hanya bunyi detak jam dinding di kamar flatku. Betah
sekali berlama-lama di sini, nyaman, luas, semuanya ada. Meja ini merupakan
spot yang paling sering kutempati. Meja dengan laptop, sanggup membuatku
bertahan di tempat yang sama dalam waktu yang relatif lama. Belajar, Nulis,
browsing jurnal ataupun baca-baca berita terkini, chat, ataupun skype-an. Semalam
sampai jam 1 saya mengedit sebuah cerpen dengan menambahkan sedikit polesan agar
sesuai dengan tema project Antologi NBCMalang yang insyaAllah akan diterbitkan Bulan
Oktober nanti.
Lalu membuka file-file lama dan menulis sebuah perjalanan
(menatapi asrinya kebun teh wonosari). Aku banyak jalan-jalan, namun seringkali
terlewat untuk menuliskannya kemudian mengabur kehilangan rasa. Menulis tentu
saja membutuhkan sefrekuensi dengan kejadian, dengan pemikiran. Menterjemahkan
apa yang ada di pikiran dan hati menjadi paragraf-paragraf yang bisa
ditransferkan pada pembaca. Kadangkala bila kejadiannya sudah lama, harus berusaha “masuk”
kembali agar mampu menghadirkan suasana yang hampir serupa. Asyik juga hehe, soalnya tentu saja sayang
bila cerita-cerita perjalanan hanya tersimpan di dalam file tanpa dibagi pada
orang lain.
Apalagi untuk saya yang hobinya nulis, jalan-jalan
dan foto-foto. Masa ngaku hobi jalan-jalan, blognya jarang cerita jalan-jalannya, enggak sip dong hehe. Jalan-jalan bisa menginspirasi untuk menuliskan cerita baru, dan
cerita perjalanan selayaknya harus didukung oleh foto-foto yang bagus. Oleh
karena itu, membeli sebuah kamera “beneran” sebagai alat pendukung menghasilkan
tulisan bagus masuk dalam wishlist
saya ketika pulang akhir tahun ini ke tanah air. Merambah ke tulisan traveling
memang hal yang masih tergolong baru untuk saya. Masih banyak belajar tentang
hal apa saja yang perlu disajikan dalam sebuah tulisan travelling. Tulisan
catatan perjalanan saya yang berjudul “ Edinburgh, Si Jelita dari Scotlandia” dimuat
dalam buku “ The Jilbab Traveler”nya Mba Asma Nadia bersama beberapa penulis
lainnya. Saya juga akan menyelesaikan naskah untuk dimasukkan ke The Jilbab
Traveler 2 yang bertema pengalaman jalan-jalan ke luar negeri dengan gratisan.
Naskah saya yang berjudul “ Menjelajah Dunia dengan Biaya Cuma-Cuma” kini masih
bolong sana sini, masih menunggu banyak sentuhan polesan.
Cinta memang sulit disembunyikan ehehe..passion
saya di tulis menulis, travelling dan fotografi ini kadang membuat lupa waktu. Tapi
setidaknya saya tahu passion saya yang ingin terus saya hidupi, dan saya bahagia dengan semua itu.
Hidup kini, memang telah banyak berbeda, termasuk studiku. Kandidat
doktor..heuu, bahkan saya sering nggak sadar diri sudah sampai tahun kedua
studi doktoralku.
“
Gini-gini lho..calon doktor” katamu
sambil mengunyel-unyel kepalaku dulu sewaktu sebelum saya berangkat. Kenapa? Kandidat
doktor yang manja, galak dan ngambekan? Hihi ;p
Saya masih terus berupaya menyelesaikan riset dan
mempelajari banyak hal baru untuk keilmuan dan pasti berguna pada saat saya
kembali ke kampus tempat saya bekerja. Label "doktor" pastilah tak berbeda dengan label-label lainnya karena yang menjadi esensi bukanlah label yang tersemat namun bagaimana ilmu yang didapat dapat lebih berguna nantinya.
Memang saya merasakan jenjang studi ini
menjadi “fase terberat” dibandingkan dengan jenjang studi saya terdahulu yang
tergolong amat mulus. Tapi mungkin memang standarnya lain, maka marilah
tetap Keep Calm and Carry On ehehe..
Saya banyak pergi ke tempat-tempat jauh, bertemu dengan
orang-orang baru, mengamati banyak hal, belajar ilmu-ilmu baru. Tapi saya juga
lama meninggalkan rumah, lama tidak berjumpa nyata dengan keluarga tercinta,
lama menahan rindu pada mendoan hangat, soto sokaraja, mie ayam pak kumis,
Oseng-oseng iga, es duren purbalingga, Bakso Banjarnegara, es krim kopi Brazil,
Gudeg Jogya, eh eh...makanan lagi yaa...ehehe..
Tapi begitulah
hidup yang selalu berubah. Sahabat-sahabat saya pun terus bergerak berubah. Ada
yang baru sampai di Aussie, ada yang akan segera berangkat awal tahun depan,
ada yang hendak melahirkan, ada yang hendak menikah. Dan hidup..bergerak dan
terus bergerak..
Mari terus bergerak dalam ritme masing-masing.
Malampun terus bergerak. Alunan lagu-lagu di Swaragama
FM pun terus berubah-ubah, dan saatnya saya menyudahi tulisan ini. Temanya apa
sih tulisan ini? Ahaha enggak jelas, bergerak ke arah yang tidak saya rencanakan pada saat saya membuka jendela word hihi. Ah baiklah, saya akan segera bergerak menuju naskah tulisan yang
harus saya selesaikan, dan rencana eksperimen esok.
Mungkin saat ini gerakan perubahan ada yang tidak
sesuai dengan harapan kalian, teruslah melangkah maju, Keep Calm and Carry On,
guys!
Eh, Keep Calm and Eat a Lot ;p
Terdengar syahdu suara Andien dengan “Gemilang”nya di Swaragama FM
Terdengar syahdu suara Andien dengan “Gemilang”nya di Swaragama FM
Tempatku
tuju segala angan dan harapan
Tempat
ku padu cita-cita dan impian
Tempat
ku tuju setiap langkah yang berarti
Tetap
menyatu dalam hasrat dan tujuanku selalu
Waktu
terus menguji tekad yang ku miliki
Kini
tlah terbukti segala kan ku gapai
Rintangan
ku hadapi cobaan ku lalui
Semua
tlah ku dapati tetaplah gemilang
Glasgow, 18 Sept 10.00 pm
0 Comments: