Memasuki Kawasan Perkebunan Teh Wonosari, Malang |
Udara sejuk begitu terasa saat sepeda motor yang
saya tumpangi memasuki kawasan kebun teh Wonosari, Malang.
Hijau..sungguh-sungguh hijau panorama yang menentramkan hati. Tempat ini,
merupakan salah satu tujuan wisata yang ingin saya kunjungi. Keinginan tersebut
terpantik saat dulu membaca rubrik travel di salah satu koran nasional, maka
kebuh teh wonosari masuk ke dalam wishlist tempat yang ingin saya kunjungi.
Maka berbunga hati tentu saja bisa mengunjungi tempat ini.
Agrowisata Kebun Teh Wonosari ini berada sekitar
30 km utara kota malang, di lereng Gunung Arjuna, tepatnya di perbatasan dua desa, yaitu
Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo, Kecamatan lawang,
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Untuk bisa menjangkau tempat ini bisa ditempuh
dengan jalan kaki dari Lawang (hahah..kalau mauuu), bersepedaa (pasti ngos-ngos-an karena
jalanannya menanjak), angkot (untuk menuju ke lokasi ada angkutan umum tetapi
jarak tunggunya relatif lama. Yang paling nyaman mungkin dengan kendaraan
pribadi seperti mobil ataupun sepeda motor karena jalanan cukup berliku dan
menanjak. Tarif masuk kawasan agrowisata ini cukup murah hanya Rp. 8000 saja
kok (dan Rp.11.000 pada hari minggu atau hari libur), cukup untuk menikmati
ademnya kawasan yang sejuk menghijau itu.
Begitu memasuki kawasan kebun teh, saya disambut
hamparan kebun teh yang luasnya sekitar 1.144,31 hektar itu. Saya memang punya
penyakit aneh, mempunyai perasaan berlebihan pada kebun teh. Dari dulu saya
pengen banget pergi ke kebun teh. Kenapa? Saya sendiri tidak tahu penyebabnya
haha. Kebun teh pertama yang saya lihat itu kebun teh daerah pegunungan dieng
Wonosobo, namun hanya sekedar lewat saja. Jadi inilah kali pertama saya
benar-benar bisa memetik sendiri daun-daun teh yang masih hijau dan ngumpetin
beberapa helai di tas..sebagai kenang-kenangan..hihi ;p
Udaranya masih begitu bersih, hingga kawasan ini sangat
cocok untuk berlibur menghilangkan penat, refreshing sejenak dari rutinitas.
Bila waktunya pas, maka kalian bisa memperhatikan para ibu-ibu pemetik teh
bekerja. Sayangnya (atau kebetulan ;p) pada saat saya ke sana, para pekerja
sedang libur hingga perkebunan nampak lenggang. Hari kerja karyawan kebun teh berlangsung Hari senin-sabtu sampai jam 2 siang, jadi bila ingin melihat para pekerja kebun
teh beraksi atau melihat pemrosesan di pabrik teh maka datanglah pada waktu-waktu tersebut.
Pengunjung daerah
wisata ini memang belum terlampau banyak, mungkin karena belum gencarnya
promosi. Padahal daerah wisata ini cukup potensial untuk menjadi pilihan
menghabiskan liburan.
Berlatar hamparan daun-daun teh |
Di antara taman bunga |
“ huaaa...aku pengen punya rumah seperti ini,” kataku spontan kala itu. Saya memang pecinta semua serba tradisional (memang cocok dengan ndeso-nya yah ;p). Wisma yang serba kayu itu nampak begitu hommy dan nyaman.
Berlatar Wisma Rolas |
Huaaaah..bikin jatuh hati yaaah.. |
Ah lihatlah foto di bawah ini, bayangkan bisa
senderan sambil membaca buku, dengan secangkir teh hangat dan gerimis rintis
yang turun..ditemani kamuu uhuk, what a
wonderfull world yaaa...hehe..ngimpi terooosss :D
Uhuk...saya suka sekali foto ini...tengkiu fotografeeeeer :) |
Aaaaaa Surgaaaa...hehe ;p |
Di rumah panggung, tempat kamar-kamar Wisma Rolas |
Bagian Belakang Wisma Rolas |
Selain wisata alam kebunnya, di tempat ini juga terdapat
berbagai pilihan fasilitas dan aktivitas. Ada kebun binatang mini, permainan
outbound, ataupun menantang adrenalin dengan wahana ATV (All Terrain
Vehicle). Kereta mini yang berjalan
memutari kebun teh juga ada, cocok untuk wisata keluarga.
Kereta Mininyaaaa...mau naik? |
Hujan mereda, lalu kabut tipis mulai turun. Humm
suasananya memang membuat betah untuk berlama-lama di sana, tapi saya harus
segera kembali pulang. Gerimis turun lagi, perkebunan kembali basah.
Mantel hujan, deru sepeda motor dan perjalanan
pulang, semuanya layak untuk dikenang.
Mungkin suatu saat nanti, akan kukunjungi lagi tempat
ini.
(Cerita perjalanan 24 Januari 2011)
**Foto-fotonya saya masih kuruuuuus...hihi ;p
Glasgow, 18 Sept 2012
**Foto-fotonya saya masih kuruuuuus...hihi ;p
Glasgow, 18 Sept 2012
..
BalasHapusbaca yang ini mengingatkanku kalau aku pernah juga bikin postingan tentang kebun teh wonosari..
setelah ku search di blogku, ternyata publish tepat empat tahun yang lalu, owh cepat sekali waktu berlalu..
ahh..yang bikin malu postinganku cuma beberapa paragraf, lalu selebihnya foto-foto doang..hahaha..
bahkan setelah empat tahun, gaya tulisanku masih saja sama, kalimat pendek-pendek, langsung pada intinya tanpa dikembangin, memang informatif sih, tapi jadi kayak catatan wartawan..hehe..
beda banget dengan tulisan Mars yang mengalir dan bisa menggambarkan suasana seperti sedang bercerita..
tentang ket. penutup **Foto-fotonya saya masih kuruuuuus...hihi ;p
ooohh come on, itu juga yg kurasakan..
..
hehe memang gambar/foto bisa mendeskripsikan tempat ataupun kejadian, hingga kita cenderung "nempel" foto banyak-banyak, tapi jangan sampai timpang dengan deskripsi yang mencakup panca indera. Gambar hanya bisa dilihat, tapi dengan deskripsi bisa mendengar, membaui,menyentuh/meraba dan merasa. asal pembaca di "puas"kan dengan panca indera itu, kyknya pembaca akan "masuk" dalam cerita kita (sok tauuu...ahaha padahal tulisanku juga masi biasa2) ;p
BalasHapus*ditunggu loh ya cerita jalan2mu selanjutnya :)
Disana ada wahana apa aja kak?
BalasHapussetahu saya wahana wisatanya yang telah saya sebutkan di tulisan di atas, tapi itu awal tahun 2011 mungkin sekarang sudah lebih lengkap lagi :)
BalasHapusTgl 8 Agustus 2016, kami menginap disana untuk kali pertama. Puas banget.
BalasHapus