Dear anakku,
sahabatku sayang,
Maafkan bila
jarak dan waktu yang berbeda membuat kita sulit untuk bersua langsung dan
bicara seperti biasa,
Duduklah sebentar dekatku sini, aku ingin
membincangimu sebentar,
Anakku, tatkala
diri tengah menghadapi bertubi masalah, terkadang kita menginginkan sebuah
kehidupan yang mudah. Tapi adakah sebuah kehidupan tanpa masalah? Tak ada.
Mungkin saat ini engkau tengah
protes, mengapa engkau yang masih begitu muda mendapatkan cobaan yang mungkin
tak dijumpai manusia seumurmu lainnya. Mungkin engkau iri saat mendapati
keluarga temanmu yang begitu harmonis, sementara engkau terkadang sulit untuk menentukan
kemana tempat yang nyaman untuk “pulang”. Engkau mungkin juga protes, saat yang
lain bisa menikmati masa remaja menjelang dewasa dengan relatif tanpa beban
berarti, engkau harus bertanggung jawab memikul beban yang sarat.
Apalagi akhir-akhir ini, mungkin
merasa seluruh dunia dan seluruh kejadian nampaknya bekerjasama untuk membuat hidupmu “seems
not right”. Life seems so hard, begitu kau bilang. Serasa masalah
berlapis lapis menimpukimu
hingga terasa engkau sesak.
Anakku, sepertinya
manusia memang harus berkompromi dengan masalah selama mereka masih hidup. Bila
sudah berpusara, mungkin masalah di “dunia lain” yang akan mengemuka. Tapi
marilah bicara tentang kita yang masih diberikan waktu untuk menghirup nafas karuniaNya. Banyak
orang tua yang begitu berupaya keras mencukupi semua kebutuhan, melimpahi
dengan kasih sayang dengan harapan anaknya tumbuh menjadi manusia yang apapun
berkecukupan, bahagia dan sejahtera. Menyekolahkan di sekolah favorit, menyediakan guru
les privat, fasilitas canggih sebagai bentuk kasih sayang mereka. Tapi
itupun tak pernah bisa menyingkirkan masalah yang datang pada “si anak”nya. Masalah memang akan selalu hadir dalam hidup kita, kadang
selewat lalu, namun ada kalanya datang bertubi
Manusia punya tawa, punya tangis,
punya sedih, punya haru, punya jenaka dan lainnya. Masalah mungkin bagi kita
lebih banyak mendatangkan sedih daripada tawa. Tapi karena pernah sedihlah,
kita merasakan manisnya saat bisa tertawa.
Bila engkau merasa dan mempertanyakan, “kenapa harus aku?”, kenapa harus kamu yang diberikan masalah yang terasa
seberat ini?
Sekarang
lihatlah dirimu baik-baik. Betapa istimewanya dirimu pasti, hingga masalah
menghampirimu, memilihmu untuk kau selesaikan. Masalah mungkin juga seperti
rejeki, telah mempunyai porsinya masing-masing, jodohnya masing-masing.
Terimalah, sapalah,
kompromikanlah masalah yang datang padamu, anakku. Bila kau pikul-pikul terus
sepanjang waktu, seberapapun ringan atau berat sebenarnya masalah, pasti akan terasa berat
jadinya. Pegal bahumu untuk menyangganya setiap waktu, penuh kepalamu untuk
terus-menerus memikirkan hal itu. Bagilah, bagi beban itu pada orang-orang yang
kaupilih menjadi “orang istimewa” yang kau beri “bagian kue masalahmu”.
“Aku malu ibu, orang-orang pasti akan kecewa padaku”.
Sayang, pernahkah kau melihat seorang
manusia yang sepanjang hidupnya tersenyum manis sepanjang waktu?.
Orang-orang mungkin mengenalmu sebagai pribadi yang cerah ceria. Tapi pernahkan mereka menuntutmu untuk cerah ceria setiap waktu? Seperti juga manusia lainnya, semua manusia pernah galau, mendurja, merasa sendirian, dan diterpa hampa. Saya juga, mereka juga, kamu juga. Kenapa musti malu dan mengira orang lain akan kecewa?
Orang-orang mungkin mengenalmu sebagai pribadi yang cerah ceria. Tapi pernahkan mereka menuntutmu untuk cerah ceria setiap waktu? Seperti juga manusia lainnya, semua manusia pernah galau, mendurja, merasa sendirian, dan diterpa hampa. Saya juga, mereka juga, kamu juga. Kenapa musti malu dan mengira orang lain akan kecewa?
Masalah, bagi orang dengan adrenalin tinggi, mungkin berupa tantangan untuk
mencari cara bagaimana menyelesaikannya. Masalah bagi si pesimistis adalah
timpaan kutukan berikutnya, sedangkan bagi si optimistis, mungkin berupa
ketidakmudahan jalan yang harus dilaluinya, tapi bila dihadapi semuanya akan
terselesaikan, dan baik-baik saja.
Semua akan baik-baik saja.
Dari setiap manusia yang sekarang
ini bersinggung hidup dekat dengan saya, setau saya semuanya pasti mempunyai
masalah. Entah ringan ataupun berat. Ada
seorang sahabat yang tidak direstui hubungan bersama kekasihnya oleh orang
tuanya, ada yang baru saja buah hati yang baru sebulan umurnya meninggal karena
infeksi usus, ada yang galau karena pekerjaan yang dijalaninya sekarang ini
bukan passionnya, ada yang kritis menanti apakah nilai pre-sessional coursenya
lulus dan bisa melanjutkan ke studi master di universitas idamannya atau tidak.
Mereka yang nampak tanpa masalah
menurut pandanganmu adalah orang yang mempunyai masalah namun tak membaginya
denganmu hingga engkau tak mengetahuinya. Cobalah sekarang,
perhatikan saja orang-orang terdekat yang kamu tahu kehidupannya, adakah yang
mulus sempurna tanpa masalah?
“iya, tapi kan enggak ada yang masalahnya seberat saya sekarang?”
mungkin itu sergahmu. Mungkin Tuhan memilihmu, karena engkau istimewa dan mampu
menghadapinya. Pikir saja begitu, sayang.
Berdoalah saja,
hal ini akan membuatmu lebih lentur menghadapi hidup, lebih tegar menghadapi
apapun, dan berani menyelesaikannya bersama-sama. Bersama siapa saja yang kau
percaya.
Dan jangan pernah
lupa, apapun yang terjadi, itu karena kasih Tuhan padamu. Ada banyak alasan
untuk bangkit, untuk tetap tersenyum dan tetap berbagi canda bersama.
Tersenyumlah,
semuanya akan baik-baik saja. Akan ada waktunya semuanya akan baik-baik saja.
Saat engkau mungkin dalam hati pernah protes, Why Me? sekarang katakan, Why NOT?
Saya mungkin tak bisa melakukan banyak hal untuk meringankan masalahmu, tapi ada rumah "hati"saya untuk selalu mendengar keluh kesahmu, kisah lucumu, kekonyolanmu, prestasimu, apa saja. Dan tentu saja doa untukmu. Semoga semuanya akan segera baik-baik saja.
Dunia merindu senyum manismu.
Saat engkau mungkin dalam hati pernah protes, Why Me? sekarang katakan, Why NOT?
Saya mungkin tak bisa melakukan banyak hal untuk meringankan masalahmu, tapi ada rumah "hati"saya untuk selalu mendengar keluh kesahmu, kisah lucumu, kekonyolanmu, prestasimu, apa saja. Dan tentu saja doa untukmu. Semoga semuanya akan segera baik-baik saja.
Dunia merindu senyum manismu.
Glasgow, 31
August 2012. 19.30. saat malam hendak memeluk bumi Glasgow, dan rasa dingin
sisa hujan tadi sore.
baru liat...sepertinya nulisnya dari lama tp baru diposting ya?
BalasHapus*sedikit curiga :)
humm enggak kok, ini tulisan baru..dan langsung kuposting *curiga kenapa emangnya?
BalasHapusNampaknya aku bisa menebak kepada siapa tulisan ini ditujukan, namun andaikan tebakanku salah, tidak akan mengurungkanku turut menyampaikan bahwa seberat apapun persoalan, pasti bisa terselesaikan, dan akan ada manfaat dibalik setiap kejadian, yg membuat sang manusia belajar...so..siapapun itu...tetap semangaattt...lihatlah ibumu sbg contoh nyata sosok yg selalu bersemangat... :)
BalasHapushaisssh I'm afraid that you're right ahaha ;p
BalasHapus*setujuuuuuh...semangaaaat!!
--huaaah berlebihan, aku yo kadang mewek2 ;p