Masih ingatkah bunga ini?Savanna//Kita |
“ Seperti di Nusa
Tenggara Timur” kataku. Sambil terus memandangi hamparan padang rumput
menghijau, luas. Seperti savanna.
Capung-capung beterbangan. Kita dimana? Benar-benar
di Nusa Tenggara Timur? Entah.
“
Dulu saat kecil, aku sering menangkap capung laki-laki dan betina kemudian memaksanya
pacaran,” tuturku, mengenang masa kecil yang hampir setiap sore bermain di
lapangan atau menyelusup ke pekarangan.
“
Memangnya bisa membedakan capung jantan dan betina?” tanyamu. Aku menjawab
dengan senyuman yang aku lepas kembali memandangi savanna.
Perbincangan panjang kita selanjutnya seakan
membocorkan pipa stagnasi. Mungkin gerakan pikir dan rencana kita seperti
combat di bawah tanah, kemudian ada saatnya memilih untuk mengemuka. Rupanya
selama ini kita terus bergerak, karena bukankah hidup harus terus melaju? Kita tengah
melewati sebuah jalan. Dan setiap jalan selalu mengarah pada suatu tujuan, pada
suatu tempat.
Aku pernah runtuh, bangkit, berdiri, berlari, maju
dan terus melaju, bersamamu. Bagiku..berdua//bersama, semestinya untuk saling
menghebatkan, saling membaikkan.
Capung-capung itu terus beterbangan bebas.
Semoga turut mengamini doa-doa kita.
0 Comments: