Kota ini tak terlalu terik siang ini. Langkah kakiku satu demi satu dengan santai menyusuri jalanan kampus yang selalu membuat
hatiku terasa nyaman. Rumah. Kampus ini seperti rumah untukku.
Lintasan-lintasan pikiran di kepala memenuhi rongga kepalaku. Jadwal lab, kerja
lapangan, pengen ikut acara bedah buku di togamas nanti sore dan kamu. Kamu, sepertinya
selalu sibuk mondar mandir di pikirku.
Kemudian langkahku terhenti, mataku terantuk
pandang pada sebuah tempat. Hatiku berdenyut, syaraf rinduku terkejut. Aku
berhenti dan duduk di sana. Rasanya Dejavu.
Kuraba permukaan tempat duduk dari batu itu dengan tanganku, rasanya masih
sama. Semilir angin berhembus menciumi ujung-ujung jilbabku, membawakan kenang kembali segar.
Dulu dengan rok batik berwarna coklat dengan
atasan senada. Kini dengan celana kain dan blouse hijau lumut bermotif, aku duduk
di tempat yang sama. Kupandangi ke arah gedung itu, berharap kamu dengan
langkah lebar-lebar muncul dari tingkungan gedung itu. Melangkah untuk menemui
seseorang dan itu aku. Kali ini juga kutoleh
berkali kali jalanan itu walau tahu pasti tak akan ada kamu. Tak ada. Yang
melangkah dengan senyum manis dari kejauhan.
Tapi tetap saja aku duduk beberapa saat, dan
mengalihkan pandang berkali kali untuk mengamati jalanan itu. Kamu tak lagi ada disitu. Tapi tetap di hatiku.
Dejavu.
Rasanya baru kemarin. Ah bukan, itu tahun lalu. Ah entah, aku dan waktu memang
sering tak saling setuju.
Namun hatiku tahu, saat ini aku disergap rindu.
Jogya, 31 Januari 2013.
0 Comments: