Ini daun2 ijo bukan sengaja berseni fotografi, tapi karena kamera nyungsep pake self timer LOL |
Pagi ini, cericit
burung di pohon belakang flatku
membangunkanku lebih awal dibanding alarm sholat subuhku. Ah Glasgow
kadang-kadang memang lebih “ndeso” dibandingkan Indonesia. Di daerah tempat
tinggalku, walau dekat sekali (5 menit dari Kampus Utama) namun sangat nyaman
untuk tinggal. Tenang, karena tidak ada kendaraan yang lalu lalang, hanya
beberapa orang berjalan kaki lewat. Di belakang flatku ini juga masih sering kutemukan
tupai berkejar-kejaran ataupun cericit burung. Aku betah di flat ini walau terus
saja berpindah-pindah, karena posisiku yang terkadang pulang ke Indonesia untuk
riset.
Dan kini kepulanganku
ke Glasgow disambut musim semi yang tahun lalu kulewatkan karena tengah berada di
Indonesia. Saat kulangkahkan kaki meninggalkan bandara Glasgow, udara masih
terasa brrr..musim semi yang palsu. Begitulah cuaca Glasgow, sepertinya nggak
jauh-jauh dari dingin.
“ Spring comes late,” begitu
kata bapak pengemudi taksi yang mengantarkanku ke 21 Hillhead street, flatku.
Kembali lagi, rasanya
masih aneh. Walau Glasgow sedari awal menginjakkan kaki di sini sudah terasa
familiar. Berangkat ke Glasgow kemarin rasanya seperti “hanya” berangkat ke
Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia saja. Persiapan juga seadanya, seperti
biasa. Mungkin karena aku terbiasa pergi, walau sejujurnya meninggalkan Jogya
terasa berat.
Kembali ke Glasgow
berarti pula harus memulai hidup lagi dari awal. Menata lagi kamarku karena
selama pulang kamarku disewakan. Kali ini aku kembali ke kamar awalku saat
pertama kali ke Glasgow, kamar yang berada di bagian belakang flat, lebih kecil
dibanding kamar utama. Tadaaa..kamar kosong, flat juga kosong karena Ari sedang
di perpus GCU dan tidak pulang, sedangkan Elli (flatmate cinaku) juga tengah
keluar.
Untung Ari
meninggalkan ayam ungkep di kulkas dan nasi, sehingga bisa mendiamkan perutku
yang keroncongan ehehe.
Ah Glasgow, masih tetap dengan baunya yang
sama. Aku sering mengidentifikasi apapun dengan bau, begitu pula kota tertentu
mempunyai khas baunya sendiri. Dan kini kuhirupi lagi udara Glasgow, baunya
yang khas itu. Dan mulailah aku menata hidup di sini lagi. Kau takkan pernah
mengerti ribetnya nomaden bila belum pernah merasainya. Hidup yang menetap itu
kadang sesederhana kamu tau dimana kau letakkan penggunting kuku, dimana
gunting, penjepit kertas yang biasanya kau letakkan. Bros, dokumen, alat mandi
yang selalu sudah tersusun rapi tempatnya. Tapi aku sering kali bergulat dengan
hal-hal kecil seperti itu, karena aku selalu berpindah-pindah. Mungkin memang
sudah saatnya harus berlabuh #ups.
“ Kenapa nggak beli lampu emergency?
“ katamu suatu saat ketika aku bilang kosan di Jogya gelap saat mati lampu. Sayang, bila
aku harus membawa lampu emergency kemana-mana nanti dimana kuletakkan alat
mandiku? Aku biasa pergi-pergi dengan tas punggung hanya berisi laptop, alat mandi
dan baju ganti. Selama kepulanganku ke Indonesia beberapa bulan lalu, entah
berapa kali aku harus pergi ke berbagai kota.
Dan biarlah kini
Glasgow memelukku lagi. menyedikan tempat berlabuh sementara waktu. Maka kamar
sudah mulai kutata lagi, walaupun masih berantakan.
Paling enggak kasurnya segera bisa kutata dan siap untuk melabuhkan mimpi #zzzzz |
Dan mulai menumpuk stok makanan, bumbu-bumbu. Maka segera aku jalan-jalan sebentar menuju Halal Butcher untuk membeli daging kambing, ayam, bayam, bawang dan cabai (ini yang paling penting ehehe).
Kususuri jalanan yang
hampir tiap minggu kulalui. Iyah aku ke Halal butcher kalau nggak hari sabtu ya
minggu, karena agak susah untuk pergi belanja bila weekday karena harus di lab.
Masih tetap sama, hanya saja bunga-bunga sudah mulai mekar warna warni walaupun
belum begitu sempurna. Musim semi yang membangunkannya dari musim dingin yang beku.
Kafe-kafe pinggir jalan, orang-orang yang berlalu lalang, masih Glasgowku yang
dulu. Orang-orang masih banyak yang mengenakan boots walau musim semi sudah
tiba. Sedangkan aku, manusia tropis ini dengan pedenya keluar hanya dengan
double sweater dan sandal ahaha.
Yak narsis dulu sebelum berangkat belanjaaaa ehehe ;p |
Kafe-Kafe pinggir jalan |
Ada juga yang jual sayur dan buah segar lhoo |
Ini nih penampakan Halal Butcher El Baracca |
barang belanjaaan...masak-masak lalu makaaaan...= ndut |
Sampai ke toko halal,
belanjaanku masih tetap hampir sama, si bapak penjualnya pun masih sama. Beruntung
rasanya walau di negeri antah berantah begini, masih bisa menikmati daging
halal dan bahan-bahan masakan yang masih bisa membuatku masak untuk memuaskan
lidah jawaku.
Glasgow, menyambutku
dengan ke”hangat”annya yang sederhana, tanpa selebrasi yang rupa-rupa. Ia
seperti laut, yang selalu menyediakan dirinya menerima aliran sungai dari
manapun.
Glasgow, aku kembali
lagi. Siap menikmati hidup dengan semua kelokan dan warna warnimu. Merasai
semua anugerahNya.
Bunga-Bunga Glasgow yang mulai bermekaran |
21 Hillhead Street, Glasgow, May 2013
Gambar yanfg terakhir cantik banget :)
BalasHapusmasih belum banyak yang begitu mba, di pinggir jalan masih banyak yang malu2 mekar, baru menguncup. Nunggu pada bermekaran semua nih, biar berasa musim seminya :)
BalasHapusMbak student di UoG ya? Msh di glasgow kah skrg?
BalasHapusSaya tertarik dng flatnya yg terletak di Hillhead Street (lumayan dekat dnf UoG). Apakah ada flat yg available disana? krn sept th ini saya akan sekolah di UoG. Mungkin ada flat yg bisa direkomendasikan.
Mohon maaf banyak bertanya, informasi dri mbak sgt berguna utk saya. Tks
Hai Mochie. iya saya student UoG dan masih di Glasgow. Tadinya saya berniat menyewakan 2 kamar karena saya pikir temen flat saya selasai sept (mereka master student, dari Indo juga), tapi ternyata mereka berdua stay sampai desember. jadi 2 kamar di flat saya baru available bulan januari.
BalasHapusMochie sudah gabung di FB group PPI Glasgow? kita juga ada group whataps untuk calon2 student2 di Glasgow jadi bisa saling bagi informasi. kita juga ada website di www.ppiglasgow.org ada tips cari akomodasi yang bisa dibaca.
Kalau Mochie belum terkoneksi dgn FB group PPI Glasgow atau ingin gabung group WAnya, bisa saya bantu. Kirim email ke saya Mars_Manuel@yahoo.com atau add FB : Siwi Mars Wijayanti
Sampai ketemu di Glasgow ya :)