Matahari bagi tanah
air yang menumbuhkanku adalah biasa. Indonesia dan matahari adalah teman akrab,
yang kadang dipuji, kadang dibenci, atau lebih banyak tak dipeduli. Keberadaan
matahari bagi sebagian besar orang Indonesia adalah suatu yang biasa, sebuah hal “take
it for granted” yang jarang dimaknai, jarang disyukuri.
Aku, perempuan negeri
tropis yang dibesarkan matahari kini mengerti mengapa orang-orang di negara 4
musim ini begitu candu matahari. Karena telah merasai membekunya musim dingin, “semilir
dahsyat”nya angin yang sanggup menerbangkanku bila tengah berjalan. Apalagi aku
tinggal di Glasgow, bagian UK sebelah utara yang lebih dingin dibandingkan
daerah England. Bahkan musim semi ataupun musim panaspun, tetap saja terkadang
matahari hanya tempelan di langit, dan segera terusir pergi. Hujan dan Glasgow
adalah sahabat karib, karena hujan seringkali datang dan pergi sesuka hatinya
tanpa peduli tengah musim apa di Glasgow.
“ Day without rain in Glasgow is impossible” kata seorang kasir
sebuah minimarket di Glasgow pada customernya. Aku mendengarnya dan tersenyum.
Begitulah Glasgow. Tapi bagaimanapun juga aku mencintai kota ini.
Tapi seminggu
kemarin, ternyata matahari berbaik hati mau bekerja keras untuk tersenyum
sepanjang hari. Bahkan hari jumat kemarin tercatat sebagai The hottest day in UK. Dan cuaca dan mood kadang saling
mempengaruhi. Bila matahari mulai bersinar terang, sepertinya semua orang di
kota ini ingin keluar dan menikmati sinar matahari yang langka itu menimpa
tubuh mereka. Kota mendadak ramai dengan orang-orang yang duduk-duduk minum
kopi di cafe. Biasanya seringkali cafe menyediakan tempat duduk di dalam
ruangan karena faktor cuaca yang tak memungkinkan. Kini tempat duduknya
diletakkan di luar cafe, atau bahkan ada yang sengaja membuat tempat makan yang
outdoor agar customernya menikmati
sajian makanan sambil “berjemur” matahari.
Taman-taman kebanjiran orang yang
bergembira ria akan senyum cerah matahari. Kadang ada yang duduk-duduk membaca
buku, piknik, berkumpul-kumpul atau sekedar berjemur menikmati matahari. Aku
kini bisa merasai mengapa mereka begitu menghargai kesempatan nan langka ini,
tak sering cuaca bermurah hati pada mereka. Untuk itu harusnya negeri tropis
Indonesiaku banyak bersyukur atas limpahan sinar matahari yang hampir sepanjang
tahun.
Namun ajaibnya manusia tropis
terobsesi bulir-bulir salju, sedangkan manusia empat musim terobsesi matahari! Ehehe
sebuah anomali yang banyak ditemui kan? Nah, kami pun turut merayakan cerahnya
matahari dengan mengadakan pengajian plus barbeque-an di Loch Lomond. Biasanya
kami, warga Indonesia di Glasgow mengadakan pengajian rutin bulanan. Nah karena
cuaca mendukung maka kami mengadakannya di outdoor
sambil piknik, sekalian pengajian. Acaranya sederhana, barbeque-an dengan bakar
sate ayam, ayam, sosis dan dendeng lalu makan bersama kemudian diteruskan
dengan kajian. Aih mulut rasanya tak ingin berhenti mengunyah, atau bertindak
multitasking, yakni sambil membolak balik sosis yang dibakar sambil memasukkan
ke dalam mulut hasil bakaran yang sudah matang haha.
Kebersamaan dengan warga
Indonesia tentu saja selalu menyenangkan bagi kami yang tinggal di luar negeri.
Sejenak rehat dari aktivitas harian, tugas-tugas, jadwal lab ataupun report.
Bisa berkumpul dan bersendau gurau sekaligus menimba ilmu dari kajian tentu
saja hal yang tak ingin aku lewatkan. Kali ini kajiannya tentang persiapan
menghadapi Ramadhan yang sebentar lagi datang. Untuk kali keduanya, aku akan
melaksanakan ibadah puasa di sini dengan jadwalnya yang aduhai. Saat mengetik
tulisan ini, aku tengah menunggu maghrib yang kini datangnya sekitar pukul 10.08
pm, sedangkan subuhnya sekitar jam 2-3 pagi jadi bisa dibayangkan nanti saat
puasa jarak magrib dan imsaknya akan sangat pendek. Ah nikmati sajalah,
bukankah salah satu pengalaman yang langka menikmati ramadhan di luar negeri
seperti ini?
Hari ini matahari
sudah nampak malu-malu lagi, tapi masih berharap matahari akan sering tersenyum
di hari-hari mendatang. Biar agak pantas dong dibilang sedang musim panas di
Glasgow ahaha. Have a nice sunny day!!
21 Hillhead Street, Glasgow.
09. 30 pm. 10 June 2013
piknik yang keren ^^
BalasHapusehehehe yupieee :))
BalasHapusmbak siwi doyan travelling ternyata. ^_^
BalasHapusenggak kok, saya doyan bakso, sate kambing, nasi padang..ehehe eh, iyaaa saya suka banget travelling :)
BalasHapusSelalu suka dengan tulisan2 mbak Siwi...salam kenal mbak, sy mengenal mbak siwi dr buku "Jilbab Traveller" dan mencoba jg untuk meraih mimpi seperti mbak Siwi...smoga insya Allah suatu saat nanti..aamiin.
BalasHapusoy, sy add di fb lo mbak, ko blon di confirm ya :( :)
trimakasih
terimakasih ya fitri...yuhuuu semangat yaaa semoga terwujud apa yg fitri impikan..
BalasHapus*sudah saya approve kok sekarang hehe, tengkiu udah diadd :)
kata "merasai" nya bikin ingin ikut merasai juga bu..
BalasHapusahahaha maka ayooo rasailah :)
BalasHapus