Awalnya sejak kala
itu mungkin. Atau mungkin juga sudah jauh hari sebelumnya. Iya jauh hari
sebelumnya. Tapi entah kapan tepatnya aku mulai mempunyai kebiasaan untuk
memandangimu dari belakang. Memandangi punggungmu. Entah mengapa aku suka
melakukannya. Memandangi punggungmu diam-diam dan merasakan ketentraman.
Orang-orang lain
mungkin akan melihatmu dari depan. Maka nampaklah kamu dengan hingar bingar
duniamu yang seperti magnet bagi siapa saja. Yah, seperti dulu aku pernah
bilang sebelum kita benar-benar bersama. You’re
type of person who can win everybody’s heart.
Semua orang
tersenyum, dunia di sekitarmu tersenyum. Duniamu yang riuh rendah, sibuk
mengalir hampir tak pernah henti.
Tidakkah kamu pernah
sadar, bahwa mereka selalu memandangi darimu depan. Dari yang nampak. Tapi bukankah
manusia selalu mempunyai dua sisi.
Dan aku mungkin terbiasa
melihatmu dari punggung, dari sisimu yang tak pernah terlihat atau dilihat
orang-orang di sekitarmu. Bahkan mungkin tak terlihat olehmu sendiri.
Kau tahu bahwa kadang
punggung bisa berbahasa? Kadang punggungmu itu menyiratkan bahagia, kadang
kesedihan yang tersembunyi, kadang sukacita.
Tahun berganti, dan
berganti lagi, dan aku terus belajar mengerti bahasa punggungmu. Mengerti sisi
yang tak nampak di permukaan.
Kau tahu bahwa
punggungmu itu seringkali menyiratkan kelelahan. Kamu sibuk membahagiakan
orang-orang di sekitarmu. Mengiyakan apa saja, membantu siapa saja. Lalu dunia
berbinar, semua orang nampak tertawa, memastikan semua orang tersenyum.
Tapi entah mengapa
bahasa punggungmu itu bicara padaku. Bahwa kamu terkadang lelah.
Beristirahatlah.
Jedalah sejenak. Manusia bisa penuh mencintai dan berbagi dengan orang lain
jika ia mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu.
Don’t
forget to love yourself first.
Biar kuamati engkau
dari punggungmu. Dan bila kau lelah, kau tahu pasti aku selalu ada untukmu bersandar
sejenak.
Glasgow, 21 July. Menjelang
jam 6 pagi dan mataku belum bisa terpicing sedikitpun.
untung bukan sayah. punggung sayah kan banyak tatonyah...hihi
BalasHapus*panuuuu... :P
ahaha..mungkin bahasa punggungnya mengatakan : saya butuh obat panuu itu :D terimakasih sudah mampir baca dan memfollow :)
BalasHapusu r very welcome :)
BalasHapus