Beberapa koleksi buku cerita anakku |
Kita sekarang adalah
kumpulan dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Saya lebih memaknai masa lalu
sebagai pengaya, bahwa hidup telah begitu banyak menghadirkan cerita. Dulu,
saya punya teman satu kos yang bila pergi makan bersamanya, dia selalu
menyertakan kerupuk dalam setiap makanannya. Baik makan nasi, lauk, sayur ataupun
makan seperti bakso, dan mie ayam. Saya sendiri suka kerupuk, tapi tidak
terlalu maniak. Tapi bila makan bersamanya, jadi ikutan menambah dengan kerupuk. Karena
sebelum makanan yang kami pesan, dia pasti sudah mengambil beberapa kerupuk
duluan.
“ Kerupuk itu menyimpan sejarah masa kecilku, aku masih selalu ingat itu,”paparnya
suatu kali ketika saya akhirnya menanyakan padanya kenapa hobi sekali makan
kerupuk.
“ Dulu, pas aku kecil. Ada temenku makan kerupuk, dia punya beberapa dan
dia makan di depanku. Enak sekali kelihatannya. Tapi aku tak punya uang untuk beli
lalu karena kepengin, aku minta padanya” tuturnya dan membuatku terhenyak.
“ Tapi dengan kasarnya dia menolak, bahkan mengejekku. Sedih banget.
Sejak itu aku bertekad aku harus punya uang dan mapan agar tidak dihina dan
bisa makan kerupuk tanpa mengemis ngemis” begitulah ia menuturkan
ceritanya.
Wah, bila kita tidak
tahu..maka tak akan ada yang tahu bahwa ada cerita yang mendalam di balik
kerupuk.
Manusia sungguh
uniknya dengan segala yang terpendam maupun terungkapkan. Dan saya secara tidak
sadarpun mengalami hal tersebut. Mita, sahabat saya saat datang ke flat tertawa
ngakak melihat koleksi buku cerita anak-anak di rak buku saya,
“ Ya ampun, mba siwi beli beginian buat apaan?” tanyanya sambil
nyengir nyengir menimang nimang buku cerita anak bergambar yang ada di rak
bukuku.
Saya
blushing-blushing dan cuma senyum-senyum doang. Saya memang hobi hunting
dongeng/cerita anak di sini, terutama di charity shop karena harganya murah.
Dulu sih enggak sadar, kenapa pas ke charity shop selalu saja asik mata
menjelajah ke koleksi buku cerita anak-anak. Nggak sadar juga pas dilihat di
rak ternyata lama-lama banyak juga yang saya sudah beli. Harganya sangat murah,
berkisar 50 p (7500 rebu bayangkan!) sampai paling mahal yg saya pernah beli
(Buku koleksi Winnie The Pooh hardcover sampai 2,5 pounds saja). Karena memang
itu buku bekas baca, tapi kualitasnya persis dengan buku baru looh..jadinya
saya selalu saja kepincut untuk beli bila mampir ke Charity Shop. Sayangnya
buku itu kan berat, masih membayangkan bila nanti saya back for good nanti,
pasti ribet bawa pulangnya. Bila nggak mikir itu pasti sudah lebih banyak lagi
yang saya beli. Beberapa buku sudah saya bawa ke Indo saat pulang untuk
riset beberapa saat lalu. Bahkan beberapa buku cerita anak tersebut saya kasih sebagai oleh-oleh untuk
sahabat saya yang punya anak kecil.
Bila ditanya alasan kenapa suka
beli buku cerita anak selalu membuat saya blushing-blushing, makanya bila
ditanya saya lebih sering senyum-senyum saja. Pertama, saya punya keinginan
untuk mendongeng atau membacakan cerita anak pada anak saya kelak
#uhuk..beneran hihiihi..karena bagi saya itu sesuatu hal yang sangat menyenangkan.
Mendongeng atau membacakan cerita sebelum anak tidur, iya sungguh saya ingin
melakukannya suatu saat. *kalau sekarang anak siapa yang mau saya jadikan
percobaan? Wakakak ;p
Mungkin karena
pengalaman kecil saya, bahwa saya tumbuh dengan dongeng. Dulu hampir menjelang
tidur, saya selalu didongengi. Bahkan nggak mau tidur sebelum didongengi, tapi
parahnya kadang terlelap duluan sebelum dongengnya selesai ahaha. *maksudnya itu sebenarnya membawa dongeng ke
alam mimpi hihi #alesan.
Dulu saat saya kecil,
mbah kakung saya (dari garis ibu) dan bapak saya yang rajin mendongeng sebelum
saya tidur. Tapi tentu saja tanpa buku-buku bergambar keren seperti jaman
sekarang. Dongengnya hanya dengan kata-kata, seperti bercerita, benar-benar
mendongeng, story telling. Ceritanya
juga sebenarnya tak banyak bervariasi, sampai hapal mendengarnya, tapi anehnya
saya pengen didongengi terus sebelum saya tidur. Bapak saya ahli mendongeng,
saya versi kecil selalu bisa membayangkan dan berimajinasi cerita yang
didongengkan bapak. Dari cerita cindelaras, cerita perwayangan atau kancil nyolong
timun dan si kura-kura yang balapan lari. Mungkin karena pengalaman kecil itu
pulalah yang membuat saya ingin melakukan itu pula pada anak saya kelak.
Setelah menginjak SD,
saya mulai hobi membaca. Membaca apa saja yang ada di perpus sekolah, duduk di
sudut membaca sampai jam istirahat selesai. Saya berasal dari keluarga di desa yang
biasa saja, hingga belum bisa membeli majalah anak-anak semacam Bobo waktu itu. Dulu saya
sangat antusias bila diajak bapak berkunjung ke tempat saudara saya yang berlangganan majalah bobo. Setibanya saya di sana, pasti
ke ruang tengah dan meminjam Bobo, asik duduk membaca sampai bapak saya pamitan
pulang hihi. Bahkan saya menikmati, kala desa saya banjir (dulu desa saya
dilanda banjir rutin hampir setiap tahun) dan harus mengungsi ke rumah budhe, karena
saya bisa membaca majalah bobo puas-puas ahaha.
Setelah saya pikir,
mungkin itulah yang memicu kebiasaan saya sekarang untuk mengoleksi buku cerita
anak-anak. Setidaknya sekarang saya mempunyai penghasilan cukup untuk membeli
buku anak-anak. Mungkin berasal dari benih ketidakmampuan keluarga saya
dahulu untuk membeli buku anak-anak, maka saya menikmati mengoleksinya
sekarang, bahkan masih menikmati membacainya. Sekalian belajar bahasa inggris
dengan cara yang menyenangkan.
Hal sederhana ini menyadarkan
saya, bahwa kita sekarang pastilah kumpulan dari fragmen-fragmen kejadian di
masa lalu kita masing-masing. Kita kaya, kaya akan cerita dan kisah. Simpan
sebagai kekayaan hidup, dan sebagai bekal menjalani hari ini dan menatapi esok.
Mungkin kalian juga
punya atau mengalami hal seperti ini namun tak kalian sadari? Mungkin saatnya
kalian sedikit mencermati.
Selamat pagi!
Glasgow seusai subuh
yang masih saja basah oleh gerimis, 26 July 2013. 4.30 am.
sampai sekarang aku masih baca bobo loh #nggakadaYangNanya
BalasHapustrus bacain ceritanya ke si amar wkwkwk ;p
BalasHapusmenarik sekali sharingnya mbak Siwi... buku2nya jg bgs bikin MUPENG hi2 sy sejak kecil jg hobby baca cuma gk byk koleksi buku2 cerita. sempat langganan majalah BOBO dan buku2 cerita saya ntah ke mana. maklum msh kecil kurang ngerti simpan brg2 bgs. sejak oindah jkt cinta buku saya meledak-ledak krn di sini akses buku bekas murmer. saya plg suka hunting buku2 dongeng yg ilustrasinya menarik. ada kepuasan, kebahagiaan tersendiri membacanya. koleksi saya jg kian byk, i'm so lucky...mbak kl mau pulang ke indonesia bilang-bilang ya, saya mau nitip nih juga temen2 saya sesama pecinta buku dongeng. Thx....
BalasHapusmenarik sekali sharingnya mbak Siwi... buku2nya jg bgs bikin MUPENG hi2 sy sejak kecil jg hobby baca cuma gk byk koleksi buku2 cerita. sempat langganan majalah BOBO dan buku2 cerita saya ntah ke mana. maklum msh kecil kurang ngerti simpan brg2 bgs. sejak oindah jkt cinta buku saya meledak-ledak krn di sini akses buku bekas murmer. saya plg suka hunting buku2 dongeng yg ilustrasinya menarik. ada kepuasan, kebahagiaan tersendiri membacanya. koleksi saya jg kian byk, i'm so lucky...mbak kl mau pulang ke indonesia bilang-bilang ya, saya mau nitip nih juga temen2 saya sesama pecinta buku dongeng. Thx....
BalasHapusmenarik sekali sharingnya mbak Siwi... buku2nya jg bgs bikin MUPENG hi2 sy sejak kecil jg hobby baca cuma gk byk koleksi buku2 cerita. sempat langganan majalah BOBO dan buku2 cerita saya ntah ke mana. maklum msh kecil kurang ngerti simpan brg2 bgs. sejak oindah jkt cinta buku saya meledak-ledak krn di sini akses buku bekas murmer. saya plg suka hunting buku2 dongeng yg ilustrasinya menarik. ada kepuasan, kebahagiaan tersendiri membacanya. koleksi saya jg kian byk, i'm so lucky...mbak kl mau pulang ke indonesia bilang-bilang ya, saya mau nitip nih juga temen2 saya sesama pecinta buku dongeng. Thx....
BalasHapusdear erni, terimakasih sudah mampir baca di sini. waah sama-sama suka baca buku dongeng nih ya ehehe..
BalasHapus*saya kemarin baru saja pulang ke indo tapi cuma 1 minggu, sekarang baru balik ke Glasgow lagi. insyaAllah nanti saya kabari kalau mau pulang. eh tapi via apa ngabari-nya hihii...
wah mbak seru banget.. sy mau banget nih kl bole nitip buku cerita dongengnya.. kebetulan sy punya dua anak kecil yg emang hobi skali dgrin cerita mamanya sebelom bobo hehhe.. Mbak tau toko buku cerita anak import yg oke di jakarta (buku bekas jg gpp asal masih layak baca)? Sy bs dihub via email blue_dladera@yahoo.com Thanks alot
BalasHapus