Aku tak bisa menahan
jemariku untuk tidak menari-nari di tuts keyboardku saat melihat gambar ini di timeline Facebookku. Akhir-akhir ini
memang aku agak “minggir” dari Facebook personalku, lebih cenderung menjadi
pengamat, memantau dan sesekali melakukan bawah tanah dengan mengirim message-message yang kebanyakan
berhubungan dengan risetku. Tapi melihat gambar ini di timeline yang dishare nulisbuku.com
aku merasai aura yang entahlah kunamai apa.
Hanya saja gambar ini
seperti membahasakan dengan visual suasana yang dekat dengan hatiku.
Deretan buku-buku di
rak itu, bau lembar-lembar halamannya, covernya, dan isinya yang siap membawaku
kemana saja. Aku selalu jatuh cinta dengan buku. Kemudian lihatlah bangku kayu
dan sebuah meja bundar. Aku ingin duduk-duduk berlama-lama, dengan secangkir
teh hangat atau kopi, membaca buku atau berbincang denganmu atau sahabat dekat.
Lalu lihatlah jendela yang luas itu, menawarkan semacam tawaran “ kau bisa melihat dunia luar kapan saja”.
Bahwa dunia bukan hanya ada dalam tulisan dalam buku atau dalam ruangan saja,
tapi dunia luar juga memberimu kehidupan yang berwarna. Bayangkan bila ruangan
itu gelap, tertutup, pengap. Jiwamu, jiwaku tak bisa bernafas. Jendela itu
seperti memberikan ruang lain yang bisa kita lihat, dan kehijauan di luar
jendela itu menawarkan ketentraman. Dan lihatlah bila engkau sempat
memperhatikan, sepeda yang bersandar itu. Sepeda lebih cocok denganku dibanding
banyak alat transportasi lainnya. Aku masih ingat tes speaking IELTS dulu, dua
kali tes dengan pertanyaan yang sama. Kendaraan apa yang ingin kau beli? Jawabanku
sama, sepeda. Sepeda itu memberikan kesempatan kita untuk mengayuh, menentukan
arah, upaya menyeimbangkan dan menikmati harmonisasi dari itu semua. Tak ada
mesin, hanya aku dan sepeda itu saja menentukan laju kami. Bukankah begitu
mesra? Ahahaha.
Ah kalian mungkin
bilang aku berlebihan. Entahlah, hanya saja gambar ini terasa “aku banget”
ehehe.
Buku, bangku kayu,
jendela, kehijauan, sepeda. Kadang tiap diri merasa dekat dengan benda-benda
atau suasana tertentu. Dan aku dalam sedetik saja melihat gambar itu bisa
merasakan kedekatan itu.
Bagaimana dengan
kalian? Benda atau suasana apa yang mewakilimu?
Selamat menikmati
pilihan masing-masing kita dan merajut kisah kita masing-masing.
Posting singkat
menanti subuh di Glasgow. 2 July 2013.
saya malah mau menjual sepeda wkwkw
BalasHapusmau dituker sama apa? gerobak? :DD
BalasHapusGlasgow itu sebelah mananya gombong mbak? :)
BalasHapusini nanya serius apa becanda? ehehe..Glasgow itu di Scotland (UK-Inggris). kebetulan lagi kuliah di sini sementara waktu :)
BalasHapusaku juga ^^
BalasHapusehehehe yupiee.. aku tahu itu :))
BalasHapus