Senyap. Dini hari
membekukan Glasgow yang sudah memasuki musim gugur. Dingin sudah menyelusup
tulang. Aku tiba-tiba memikirkan tentang rasa cemas. Sejenis rasa cemas yang baru, dan itupun bila beberapa tahun bisa
dianggap baru.
Kau tahu seperti apa
mencemaskan?
Pasti semua manusia
mengalami dan merasai kecemasan-kecemasan. Karena cemas juga mungkin sama saja
seperti katalog rasa lainnya. Ia datang dan pergi
Iya, datang dan pergi
Ah, mungkin aku hanya harus
memeluki cemas dengan lebih mesra
Lalu kenapa cemas? Apakah
karena takut hal buruk yang akan terjadi? ataukah takut akan kehilangan? Atau memang cemas itu rasa
manusiawi yang menyelusup di hati tiap manusia.
Ini bukan semacam
cemas yang berlebihan. Ini hanya sejenis rasa yang sekelebat datang dan pergi. Manusiawi
saja.
Kini, kucoba dekapi cemas
dengan tak terlalu erat. Menyisakan ruang agar ia tak sepenuhnya hilang.
Karena mungkin cemas
berguna untuk membuat kita waspada.
Dalam hidup, manusia
tentu saja harus berhadapan dengan kecemasan-kecemasan.
Mungkin sepertiku,
yang tak bisa terpejam saat kau menyetir.
Mungkin sepertiku,
yang gulana sejenak bila kau dalam perjalanan.
Mungkin rasa campur
aduk milikku, melihatmu di ruangan itu, berjuang untuk mimpi-mimpimu. Sedang aku berada
dalam radius yang bisa melihatmu dengan jelas, hanya bisa membantumu dalam doa.
Mungkin suatu saat,
Iyah suatu saat nanti, rasa cemas pun akan berganti-ganti.
Cemas sejenis
tanggal melahirkan yang diperkirakan dokter akan semakin mendekat,
Sejenis menyapih
anakku yang pertama,
Semacam menantimu
pulang dari dinas luar,
Serupa cemas saat anak-anak
kita ataupun engkau sakit,
Atau mungkin cemas akan kematian,
Atau mungkin cemas akan kematian,
Dan mungkin juga kecemasan-kemasan
lainnya.
Mungkin aku harus
terus belajar memeluki rasa cemas dengan lebih mesra, lebih lembut.
Karena cemas bukan
dihindari, bukan diusir-usir pergi, bukan dihadapi dengan penolakan.
Ia, seperti juga
rasa-rasa lainnya,
Mungkin belajar kupeluki
cemas dengan doa, dengan sujud.
Karena terpikir bahwa,
Karena terpikir bahwa,
Mungkin Tuhan mencipta cemas
agar manusia merasai tentang keMaha KuasaanNya.
Glasgow, 9 Sept.
Hampir jam 2 pagi.
2 Komentar
Keep writing, salam ketik-ketik :3
BalasHapusAndre, Member warung blogger :
http://andre-freelife.blogspot.com/
yupie salam ketik ketik jugaa...tengkiu udah mampir baca :))
BalasHapus