Manchester yang baru bangun pagi |
Bangun di pagi hari
kala jalan-jalan memang lain rasanya dengan hari-hari biasanya, terasa lebih
bersemangat dan dunia lebih indah ahaha. Kami melakukan England Trip sekitar 8
hari loncat dari kota ke kota lainnya. Memang kadang membutuhkan energi ekstra
*(dan duit ekstra) untuk melakukan perjalanan yang long run seperti ini.
Sebatas pengalaman saya, asal malamnya bisa beristirahat dengan nyaman dan
tubuh memperoleh porsi istirahat serta asupan makan yang cukup, so far sih
tidak berasa capek-capek banget ataupun sampai sakit.
Pagi ini setelah
mandi dan mencereweti kamar depan biar cepetan mandi, saya dan Mba Fitri
menyiapkan sarapan seadanya. Cukup dengan kentang goreng dan telur sisa bekal
dari Mba Dini di Leeds.
“ Ayo cepetan mandi, kami tunggu di
bawah,” memang si bapak-bapak itu ya, baru setelah dicereweti baru mau siap-siap hihih.
Setelah sarapan, kami
sekalian check out dari hotel karena sorenya kami akan menuju London. Tapi kami
menitipkan tas-tas segede gaban kami di tempat penitipan hotel, biar nanti
sebelum ke stasiun kami kembali lagi ke hotel untuk mengambil tas-tasnya.
Soalnya nggak enak jalan-jalan sambil memakai backpack yang besar plus
tentengan macam-macam. Terasa kurang leluasa. Dan pastinya akan cepat lelah
bisa tubuh dibebani barang bawan yang berat, sementara pastinya kami akan jalan
kaki lumayan untuk menjelajah Manchester. Maka travellinglah selagi muda,
tenaga masih ekstra, semangat masih membara, suatu saat kalian akan menyadari
ada beberapa keterbatasan dalam travelling seiring bertambahnya usia *huaaah
ini persis nasihat simbah-simbah yak.
Pagi ini jadwal kami
kembali ke Old Trafford! Ahaha masih belum puas semalam, dan juga Mas Munir dan
Mas Dipta belum ke sini. Nah pagi ini kami jalan kaki menuju Old Trafford lagi,
dan foto-foto (lagi). Saya tidak masuk ke Stadionnya, karena dulu pas pertama
kali ke Old Trafford sudah pernah masuk ke dalam stadion. Heuheu mahal juga
tour-nya, untuk informasinya kalian bisa check di sini. 18 Pounds per person? Glek.
Mahal banget kan? Saya dulu bisa masuk dengan harga lebih murah karena menggunakan family
ticket. Walaupun saat itu ya pura-pura saja jadi family. Kebetulan saat itu ada
bapak-bapak, dan 2 anak dari indo hendak ikut tour stadium, lalu setelah
ngobrol-ngobrol maka ikutlah saya biar diikutkan dengan harga family ticket.
Jauh lebih murah pastinya.
Begitulah, selain
biaya transportasi, akomodasi, harga tiket masuk objek wisata banyak menyita
budjet perjalanan.
Kami asik asik aja
berwisata murah dengan (kembali) foto-foto di sekitar stadion dan masuk ke
Official store-nya MU untuk melihat-lihat berbagai macam pernak pernik khas
United. Dan ya pastilah harga merchandise official mahal ahaha, tapi saya beli
beberapa souvenir yang sedang diskon christmas. Lumayan untuk kenang-kenangan.
Sanggupnya beli souvenir yang sale ahaha ;p |
Sebelum ke Manchester, ada beberapa teman yang nitip belikan jersey asli MU.
Tapi setelah saya beritahu harganya, mereka mundur teratur. Oh ya kalau mau
check-check harganya apa aja yang ada di megastore MU, bisa dilihat di sini. Kadang-kadang ada diskon yang lumayan lho
Yeiii kami dalam formasi lengkap di depan Old Trafford |
ini di dalam Megastore-nya MU, ada versi bahasa Indonesianya lho..huaaa Teater Impian! |
Tau nggak Made in mana? INDONESIA huaah |
Mas Basid dan Mas Munir berpose :D |
Nah sementara saya, begitu melihat ada angka 7, langsung saja nemplok dan minta difoto hihih iya saya memang pecinta angka tujuh. Sepertinya gara-gara nomer punggung si abang yang pernah menjadi punggawa The Red Devils ini.
Eh di dekat kasir, ada bakcground lucu untuk berfoto, lihatlah saya jemur baju dulu yaaah
Hihihi harus segera dijemur, biar kostumnya bisa dipake bertanding lagi |
Oya, akhirnya dong saya ketemu dengan si abang pemilik nomer 7 The Red Devils itu ahah
Si abang ngajak ngobrol lho *lewat layar LOL |
Heuheu pernak perniknya super lucu-lucu, tapi harganya sungguh enggak lucu. Seperti boneka MU ini, lucu pas liatnya tapi ditaruh lagi setelah lihat harganya eheh
Lucu bangeeet..pengen bawa pulang, tapi nggak usah bayar hahah |
Model terbaru NIKE hiyahahah |
Saya dan mereka |
Nah setelah dirasa
puas menjelajah Old Trafford, kami makan siang dulu di tempat makan yang
menyajikan makanan halal. Alhamdulillah di dekat Old Trafford ada tempat makan
halal dan harganya terjangkau.
Dan setelah perut di isi kami melanjutkan
perjalanan kami menuju markasnya Manchester City, Etihad Stadium
muka-muka kelaparan tapi tetap sumringah |
Walaupun MU dan City
adalah musuh bebuyutan, dan saya sebagai fans MU pastinya bukanlah pendukung
The Citizens tapi tetap saja ingin melihat bagaimana wujud stadionnya. Atau
setidaknya bisa bilang pada diri sendiri “Aku udah pernah ke sana lho” ahaha.
Kami menuju ke markas
The Citizens menggunakan tram, lalu berjalan kaki sekitar 20 menit. Sampailah
kami di Etihad Stadium yang hawanya terasa berbeda dengan Old Trafford. Entah
karena saya pendukung United atau entah karena memang sejatinya demikian, namun
Etihad Stadium kurang terasa “gagah”. Kalah wibawa dibandingkan dengan stadion
United itu, walaupun prestasi The Citizens tengah moncer sekarang ini.
Kami berombongan
kemudian menjelajah stadion ini, berkeliling, foto-foto dan masuk juga ke store-nya
City ini. Harga-harga souvenirnya lebih murah dibanding souvenir MU, namun saya
enggan membeli souvenir musuh bebuyutan klub yang saya bela ahaha.
di dalam Store the Citizen |
Di depan Etihad Stadium |
Ada kejadian lucu
saat kami menunggu tram ke city center. Mas munir ternyata menenteng tas
belanjaan yang satu MU dan yang satunya City. Soalnya dia nggak suka bola tapi
membeli ya gara-gara seru-seruan, oleh-oleh kalau pulang nanti. Tapi begitulah,
petugas-petugas yang tengah berpatroli saat ini mencadai kami gara-gara
dualisme klub itu. Yang satu pendukung MU, sedangkan petugas satunya pendukung
the Citizens. Huah jadinya rame. Di situ kami juga melihat beberapa ABG yang
tertangkap petugas gara-gara tidak membeli tiket. Memang jarang ada pemeriksaan
tiket, namun sekali tertangkap dendanya selangit. Jadi tetaplah membeli tiket
apapun itu, agar tenang jalan-jalan kemana saja.
Dari markas City kami melanjutkan perjalanan menuju
City centre-nya Manchester. Humm tidak seperti kota lainnya yang berhias diri
dengan ornamen ornamen khas Natal, seperti Manchester nampak plain. Tidak
terlalu banyak yang bisa dilihat di city centre-nya.
City centre Manchester |
Saya secara pribadi memang
tidak terlalu menyukai kota ini. Entahlah, hanya terasa “garing” saja sih.
Wisata paling populer ya wisata stadion saja, suasana kotanya juga biasa-biasa
saja. Jauh-jauh ke Manchester eh masuknya ke Sport Direct ahaha..nemenin Mas
Basid beli topi winter. Topi seperti ini cocok untuk melindungi kepala dan
telinga, jadi terasa hangat.
“ Jangan yang warna ini ah, ntar
kembaran sama Mas Munir,” kata Mas Basid enggan punya warna yang sama. Soalnya
model topinya kembaran dengan topi Mas Munir. Jadilah si kembar ini berfoto
dengan topi yang kembar ahah.
Si Topi Kembar |
Setelah agak lama
menjelajah city centre kami kembali ke hotel untuk mengambil tas dan menuju
stasiun untuk melanjutkan perjalanan kami ke London, yeay!
Saya dan backpack. terimakasih Ibis Hotel ! |
Catatan perjalanan England Trip Winter Break Desember 2013. Merapikan kenangan
30 May 2014. Glasgow yang cerah ceria siang ini.
dohhhh nyesel lagi buka blogger malah nemu tulisan ini #dijitak haha
BalasHapusemang dasar sengaja baca pasti.. biar ketularan jalan-jalan. Happy weekend :)
BalasHapusAh bikin ngiler aja nih mbak. :D
BalasHapusLondon. Someday. Soon!
ehehe amiin mudah-mudahan terwujud yaa :))
BalasHapusMba Siwiii... aku sering baca tulisan mbak tp br sekali ini komen, dlu komennya cm di kotak kecil sebelah kanan itu..hehehehe...
BalasHapusDitunggu cerita dari London-nya ya Mba... salam kenal.. :)
Dear Ririen Dias : ehehe makasih ya udah sering mampir baca. iya, settingan komen blogspot memang kurang friendly user, atau saya-nya yang gaptek nggak tau caranya biar enak buat komen tulisan hihi. iyupp, akan ditulis segera insyaAllah. Salam kenal juga yaa :))
BalasHapus