Apa kau tahu tentang ikhlas? Kapan dengan bening hatimu
merasakan keikhlasan?
Kau tahu kawan, terkadang aku berpikir tentang ikhlas.
Dalam pikiranku, mungkin saja ikhlas juga serupa dengan rasa
cinta bahagia, nestapa, gembira, cemburu ataupun mendurja.
Serupa
Serupa bahwa semua rasa itu tak pernah kekal
selamanya, berganti-ganti rupa dan masa
Pernahkah kau bahagia selamanya?
Pernah kau sedih selamanya?
Mungkin juga itu serupa dengan ikhlas.
Bahkan hatimu pun terkadang ambigu, kapan ikhlas
benar-benar terasa ikhlas.
Hatimu terkadang sebening telaga, hening, lalu ikhlas
terasa dekat hatimu
Tapi kemudian sesaat kemudian,
Beberapa hari kemudian, sebulan kemudian
Hatimu tergugu, kemudian rasa ikhlas itu terkadang
lepas
Kadangkala aku tahu bahwa ikhlas mungkin bukan berarti
lekas melepas, tapi berupaya lebih keras.
Lalu aku menjadi ambigu, ini ikhlas atau bersikeras?
Oh,
Apa kau tahu sesuatu tentang ikhlas?
Iyah, karena kadang-kadang aku tahu. Kurasakan ikhlas bening mengalir dalam hatiku
Iyah, karena kadang-kadang aku tahu. Kurasakan ikhlas bening mengalir dalam hatiku
Namun sering kali aku tidak tahu,
Yah, lebih sering aku benar-benar tidak tahu.
Oh lalu tiba-tiba ada suara menyerua :
Tak mengapa
Tak mengapa
Oh ternyata memang tak mengapa.
Glasgow, 28 June 2014 di sebuah siang yang tenang. Sehari menjelang Ramadan
Yay! *first command*
BalasHapusItu curhatnya tumben mbak formal kayak nulis puisi, kayak lagi galau hehe..
Oh ya buku2nya mbak Siwi apa masih beredar di toko buku..?
Mbak kalo menilai pin bb itu privasi bukan? Pin bb nya mbak Siwi cuma buat yang kenal mbak dilingkaran dunia nyata yaa..? Hehehe kalo iya jg gppa kok mb :)
FYI hihi ini bukan curhat, semacam tulisan refleksi saja, untuk diri sendiri juga pembaca,
BalasHapus**Add FB saja yah, linknya ada di blog ini. Saya sudah jarang pakai BB juga :)