Publikasi artikel ini di Detik Ramadan |
Mengisi bulan Ramadan dengan aktivitas yang bermanfaat,
itulah yang mendorong kembali diadakannya kegiatan Circle Islamic Study (CIS) pada
bulan Juli ini. CIS ini merupakan
salah satu kegiatan dari KIBAR Glasgow. Kegiatan ini
berupa acara
pengajian yang diselenggarakan rutin tiap bulan yang dikhususkan untuk para
laki-laki muslim di Glasgow. Kami warga negara Indonesia di Glasgow mempunyai
komunitas muslim yakni KIBAR Glasgow yakni Keluarga Islam Britania Raya cabang
Glasgow, anak cabang dari KIBAR UK. Kegiatan rutin KIBAR Glasgow yakni
mengadakan pengajian rutin untuk warga Indonesia yang muslim di Glasgow dan
sekitarnya setiap bulannya. Ada pula pengajian anak-anak tiap sabtu yang berisi
belajar membaca Al Qur’an, penuturan kisah-kisah inspirasi, kuis serta berbagai
aktivitas anak-anak dalam mempelajari ilmu agama dengan cara yang menyenangkan.
Kegiatan CIS ini biasanya diadakan
bergiliran, dari flat ke flat yang bersedia dijadikan tempat berkumpul. Dan kali
ini acara tersebut bertempat di flat ketua Kibar Glasgow, Nor Basid Adiwibawa
Prasetya dan Akhmad Misbakhul
Munir, 64 Otago Street. Acara ini dimulai pada pukul 19.30 waktu Glasgow,
sehingga acara ini pas untuk ngabuburit mengisi waktu menjelang buka puasa yang
biasanya jatuh pada pukul 10.14. Acara ini diawali dengan bacaan ayat suci Al
Qur’an, lalu dilanjutkan dengan ceramah dan diskusi. Biasanya penceramahnya
akan bergiliran dari anggota pengajian. Kali ini, penceramahnya yakni Maulana Ibrahim Rau Hasibuan, mahasiswa
master University of Glasgow jurusan geoinformation technology and cartography . Tema yang
dibawakannya dalam pertemuan CIS kali ini yakni fakta ilmiah dalam Al Qur’an. Dalam
ceramah yang disampaikannya, Maulana menyampaikan beberapa contoh fakta Ilmiah
dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para
ilmuwan.
Beberapa contoh yang ia sampaikan antara lain fenomena pertemuan
sungai dan laut dimana terlihat sebuah pertemuan dua sungai yang berbeda
kepekatan, keasinan dan suhu, dan kedua sungai tersebut tetap tanpa bercampur.
Fenomena ini sekarang
dapat dijelaskan secara ilmiah, yaitu melalui sejumlah hukum fisika tentang
pergerakan cairan, seperti variasi densitas, salinitas dan suhu. Hukum fisika ini
memastikan bahwa kedua sungai tersebut tidak dapat saling mengalahkan, walaupun
mereka bertemu secara langsung. Mahasuci Allah yang telah menjelaskan kepada
kita 14 abad yang lalu tentang pertemuan sungai-sungai dan lautan:
“ dan Dialah yang
membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas
yang menghalangi” Al Furqan 53.
Contoh lain yang
disampaikannya yakni para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa bumi itu
dulunya lebih besar dari ukuran saat ini. Ukurannya terus menurun dengan
berlalunya jutaan tahun. Penemuan ini disebutkan dalam al-Quran dengan jelas:
“ Dan
apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah
(orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit)
dari tepi-tepinya?....” Al-Ra`du 41
Penyampaian
ceramah ini disertai dengan tampilan gambar-gambar sehingga menarik untuk
disimak. Setelah ceramah dan diskusi, ada pula tausiyah yang dibawakan oleh Pak
Bernardi Pranggono, dosen Glasgow Caledonian University mengenai beberapa
hadist palsu.
Acara ini kemudian diakhiri dengan buka puasa dan sholat berjamaah.
Jauh dari tanah air dan tinggal di negara dimana islam sebagai minoritas bukan
berarti menjadi penghalang bagi kami untuk terus belajar agama dan beribadah.
Dan tentu saja, semua itu upaya kami bersama untuk saling mempererat tali
silaturahim sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang islam.***
Tulisan ini dipublikasikan di detik ramadan dengan link berikut
0 Comments: