Daun-daun
sudah mulai berubah warna dan berguguran dimana-mana, ternyata sudah mulai
memasuki musim gugur. September sudah berada di pertengahan, cepat sekali.
Mungkin waktu berjalan begitu cepat kala kita merasa bahagia? Ah entahlah.
Persepsi saya tentang waktu seringkali masih ambigu.
September beberapa tahun
belakangan ini selalu menandai perubahan-perubahan yang cukup besar dalam hidup
saya. Dan tak ketinggalan tahun ini juga. Mungkin manusia memang selalu butuh
perubahan, kebaruan-kebaruan. Oleh karena itu Tuhan menyiapkan
perubahan-perubahan di sepanjang jalan. Pernahkah dirimu mencemaskan perubahan
yang akan terjadi sekaligus juga cemas bila hidupmu berjalan biasa-biasa saja,
rutin dan stagnan? Manusia memang selalu dipenuhi kecemasan-kecemasannya sendiri,
peperangannya sendiri-sendiri.
Glasgow bagi
saya sudah seperti rumah, begitupun rutinitas harian yang tiap hari rasanya
sudah terbiasanya saya jalani. Memasuki tahun keempat studi doktoral saya,
bulan ini lab saya akan berpindah tempat. Biasanya jarak yang saya tempuh dari
flat ke lab hanya dalam waktu 15 menit saja, namun mulai tanggal 26 September
nanti harus naik bis sekitar 30 menit heuheu. Ceritanya memang sejak tahu lalu,
departemen saya membangun gedung baru di Garscube dan nantinya Centre for Virus
Research akan berpindah ke sana. Tentu saja perubahan ini akan merubah
kebiasaan-kebiasaan saya terutama kabur saat jam makan siang ehehe. Karena jarak lab dan
flat yang dekat, jadi biasanya saya kabur pulang ke flat untuk makan siang,
atau cuacanya bagus bisa kabur ke taman untuk
makan.
Tentu saja
kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah nanti saya lab saya sudah pindah. Kemudian
lagi, buntuk budjet bulanan sekarang harus bertambah dengan transportasi dari
flat ke lab yang harus menggunakan bis. Paling tidak harus membeli tiket bis
bulan seharga 45 pounds, heuheuu lumayan juga. Saya sebenarnya pernah
mengecek rute menuju ke sana, untuk memperkirakan apakah tracknya bisa ditempuh
menggunakan sepeda, tapi sayangnya selain jaraknya yang jauh juga tracknya
yang menanjak sehingga akan sangat melelahkan bila ke sana menggunakan sepeda.
Pemandangan di belakang lab baru saya lumayan juga--Foto diambil pas musim panas, jadi daun-daunnya masih ijo royo royo |
Perubahan
lainnya yang terjadi di bulan September ini tentu saja sahabat-sahabat yang
datang dan pergi. Beberapa sahabat dekat sudah merampungkan studi masternya dan
pulang ke Indonesia. Setahun belakangan ini terasa sangat berwarna dengan
kehadiran mereka dan tentu saja ada rasa kehilangan saat mereka kembali ke
Indonesia.
Selain itu, Glasgow juga kebanjiran mahasiswa-mahasiswa baru yang
datang ke Glasgow untuk kuliah. Beasiswa LPDP yang tengah naik daun itu sukses
membawa banyak anak-anak bangsa untuk bisa kuliah di Glasgow. Anak-anak muda
yang rata-rata baru lulus S1 sudah bisa kuliah S2 di luar negeri dengan
beasiswa, hal yang agak susah dulu ditemukan beberapa tahun yang lalu.
Dan tentu saja
September adalah saat daun-daun yang berubah warna, cuaca sudah mulai mendingin
menandakan musim gugur tiba.
Lalu saya, apa
yang berubah dari saya?
Ah perubahan,
satu-satunya cara yang bisa dilakukan menghadapinya adalah bergerak seiring
dengan perubahan. Dan untuk terus bergerak dibutuhkan manusia-manusia
pemberani.
Beranilah
Glasgow, 22 September 2014.
Wah, iya juga ya, mba. Kalo dekat flat bisa makan di sana aja :D
BalasHapusSemoga perubahannya menyenangkan, mba Siwi. :D
Kalo jadwal kepulangan ke Indonesia, ada per perubahan engga? :p
BalasHapus@Ila : ehehe iyaaah semoga, makasih ila :)
BalasHapus@Alfa : naaah itu yang belum pasti :D