Kadangkala, terjadilah percakapan kita
yang membersitkan senyuman ketika mengingatnya lagi.
“
Look, bagus ya.” Katamu sambil telunjuk tanganmu mengarah pada sesuatu. Mataku
mengikuti arah telunjuk tanganmu itu. Mengamati sejenak dan berucap pula,
“
ih iyaa..baguus,” kataku mengiyakan apa yang kau pandang bagus itu, bagus juga
menurutku.
Namun, sedetik kemudian lahirlah
tanyamu.
“Apanya
coba yang bagus?” tanyamu.
Tak menunggu lama, spontan saja aku
menjawab
“
Balkonnya kan?” memang dari bangunan yang aku lihat, aku melihat sebuah balkon
yang bagus. Aku selalu suka balkon, mungkin karena balkon memberikan
kemungkinan untuk duduk berdua menikmati secangkir teh dan kopi, serta camilan buatanku.
Balkon itu romantis, itu versiku. Jadi perhatianku langsung terpaku pada balkon
saat telunjuk tanganmu mengarah pada bangunan itu.
“
Ehehe bukan, maksudku muralnya,” katanya sambil tersenyum.
Mataku terbeliak saat mendengar
jawabanmu. Whaaat..muralnya? Lalu kemudian kutengok lagi untuk melihat lebih seksama. Ternyata
bangunan kuno yang bertingkat-tingkat itu ada mural di bagian bawahnya,
sedangkan mataku lebih fokus pada balkon yang ada di lantai atasnya.
Ah, lihatlah. Kita bisa memandang
pada arah yang sama, namun menangkap keindahan yang berbeda.
Walau begitu, tetaplah searah
denganku. Tetaplah berjalan bersamaku..
Mungkin aku bisa menunjukkan
keindahan lain yang tak kau lihat sebelumnya,
Dan kau, mungkin bisa menunjukkan
keindahan lain yang tak terlihat olehku..
Henry Welcome Building 5th
Floor, Glasgow 8 jan 2015. Di sela-sela makan siang.
Ah, memandang pada arah yang sama, namun menangkap keindahan yang berbeda. So sweet and so makjleb :D
BalasHapusehhee tengkiu mbak :)
BalasHapus