Mei yang gaduh, sehingga entah kenapa tak satu pun ada
postingan yang muncul di blog ini hehe. Tak ada waktu untuk menuliskah?
Hidup memang bertambah sibuk, berkejar kejaran dengan
jadwal dan waktu. Dengan ini dan itu. Tapi bukan berarti tak ada waktu untuk
menulis.
Kita tidak bisa bilang “tak ada waktu untuk seseorang,
atau sesuatu yang kita cintai”—
Saya tidak bisa bilang, tidak ada waktu untuk menulis.
Karena nyatanya memang tidak demikian, walaupun bagaimanapun kesibukan saya.
Seseorang, sesuatu, apapun yang kita cintai selalu
memunculkan alasan untuk menjadikan sebagai prioritas. Karena itulah alasan
ketiadaan waktu menjadi tidak relevan.
Saya jarang menulis, karena..satu-satunya yang terpikir
oleh saya saat ini ketika hendak menulis adalah soal rindu. Dan saya hendak mencegah
itu.
Begitu saya mulai menggerakkan kata-kata, hati dan pikir
saya menuju pada tempat di ujung sana. Dan akhirnya apa yang dulu saat
khawatirkan sebelum saya pulang, terjadi juga. Itulah yang dengan segala upaya,
ingin saya tepiskan.
Lalu kemana langkah-langkah upaya yang selama ini
mendekat untuk senantiasa belajar bersyukur? Ah manusia.
Begitulah, sepertinya bulan ini dalam bawah sadar saya,
saya hendak mencegah menebarnya kalimat-kalimat pengandaian-pengandaian, dan
rindu yang tak bisa ditampik itu.
Bagaimana hidup sekarang, jalani..itulah yang ingin saya
tiupkan pada tiap tiap langkah hari.
Mei yang gaduh. Kuliah yang bertumpuk-tumpuk, kemudian
saya mulai mencoba iseng bisnis decoupage, penelitian, begitulah hidup saat
ini.
Jauh di dalam hati, saya rindu menulis sepotong senja
yang ranum, pagi hari dengan matahari yang mengintip dari arah timur, suara
katak-katak dini hari yang sering menemani saya terjaga.
Saya rindu menuliskan percakapan-percapakan di kepala,
tentang harapan, ataupun tentang kenyataan yang pahit sekalipun.
Tapi tidak kali ini.
Hati saya terlalu sesak oleh rindu.
Mungkin, pada tulisan tulisan berikutnya, kau akan jumpai
cerita-cerita yang lain, petualangan yang lain, pemikiran yang lain.
Tapi tidak kali ini.
Mungkin nanti.
0 Comments: