I miss The Old ME |
Dalam hidup, pasti kita
punya suatu rentang waktu yang rasanya merupakan “the best moment in life”. Suatu waktu ketika hidup berjalan indah dan membahagiakan. Sehingga ketika suatu saat hidup terasa berat, banyak
dilanda kekecewaan ataupun terasa berjalan membosankan. Ada keinginan untuk kembali “ke
masa-masa indah” itu.
Kalian pernahkah merasakan
seperti itu?
Bagi saya, masa-masa hidup
di Glasgow adalah masa-masa yang membahagiakan, tenang dan damai sekaligus
penuh kenangan indah.
Walaupun sebenarnya bila
ditengok secara mendetail sebenarnya hidup saya di Glasgow termasuk masa-masa berat,
harus menyelesaikan studi S3 dengan segala rintangannya, pun harus berjuang
dengan beasiswa yang mepet serta sering terlambat cair. Ada banyak airmata,
tapi memang lebih banyak tawa ceria.
Sometimes, I miss the old
me!
Saya yang penuh senyum tawa
ceria. Karena walaupun ada banyak masa-masa sulit, tapi ketika saya pulang ke tanah
air, apa yang saya kenang dari kehidupan di Glasgow adalah masa-masa indah.
Kebetulan, dua tahun
terakhir ini saya mengalami banyak hal-hal berat dalam hidup. Kehilangan
bertubi-tubi, pekerjaan yang semakin menyita waktu dan energi, serta rangkaian
peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan bagi jiwa.
Saya sungguh butuh jeda.
Bila sudah seperti itu, ada
terbersit rasa "andai bisa kembali ke Glasgow lagi, mungkin hidup akan lebih
tenang.”
Memang seharusnya
kebahagaian, ketenangan dan kedamaian hidup ditemukan di dalam diri. Sehingga dimanapun kita berada, tidak mengubah ketentraman di dalam diri. Iya, harusnya begitu teorinya. Tapi hidup ternyata tidak
semudah itu. Lingkungan yang toksik, paparan energi negatif ada dimana-mana. Terkadang
itu menjadikan upaya menjaga mood yang baik, bisa tiba-tiba terjun bebas.
Perjalanan saya kembali ke
Glasgow September tahun lalu merupakan jeda yang begitu istimewa bagi saya. Dua
minggu yang sangat berharga. Dua minggu yang saya habiskan untuk menikmati
hidup dengan lebih tenang, dan nyaman.
Dan saya rindu untuk
mengambil jeda kembali.
Tahun ini rasanya begitu
berat, ada banyak kekecewaan, kehilangan harapan, kehilangan seseorang,
kehilangan rencana-rencana ke depan. Hidup memang tak pernah tertebak, bisa
saja kita dilemparkan dalam keadaaan, trus dibilangin kayak pas ngisi bensin,
“Dimulai dari Nol ya” !
Adakalanya hidup bisa penuh
semangat melesat lesat hingga ada banyak energi untuk mewujudkan impian impian.
Namun, adakalanya hidup
meluluhlantakkan semuanya.
Hingga apa yang saya tahu
hanya menjalani hidup, menghadapinya. Saya tidak tahu harus bagaimana, harus
ngapain...ketika hidup kehilangan daya hidupnya.
Saya tidak baik baik saja,
Saya sungguh merindukan
jeda.
Saat ini saya sedang mencoba
mengajukan suatu program dari Dikti untuk kembali ke Glasgow, hanya beberapa
bulan. Saya pun tidak tahu apakah nantinya akan diterima atau tidak.
Yang saya tahu, saya butuh
jeda.
Dan Glasgow, adalah tempat
yang pertama kali muncul dalam pikiran saya.
Doakan saya berhasil ya!
0 Comments: