Sekotak Coklat dari Bavaria




       Pauline mengulurkan sekotak coklat berwarna merah muda padaku di hari-hari akhir menjelang berakhirnya kunjungan kerja di Purwokerto. Saya pun menerima dengan senang hati. Deva pasti senang sekali mendapatkan stok coklat Jerman, walaupun harus dikontrol karena ia tidak boleh makan coklat terlalu banyak.


     “Bunda, aku mau coklat Jerman lagi,” katanya beberapa hari lalu. Hehe tentu saja tidak mudah mendapatkan coklat Jerman lagi, ia pun puas hati ketika dibelikan coklat dari Alfamart.


       Bulan februari lalu, Pauline dan Shafiu data ke Purwokerto untuk beberapa agenda kerja sama. Hibah DAAD Partnership project kerja sama fakultas saya dan Hiedelberg University yang rencananya akan berlangsung selama 4 tahun (2025-2028) sudah harus segera berjalan. Kebetulan saya diminta menjadi koordinator tim pelaksana dari Tim Fikes, jadi saya lumayan sibuk saat mereka datang. 


       Dimulai dari ribetnya pervisa-an sampai harus ke Jakarta untuk wawancara di Direktorat Intelejen Keimigrasian. Hal ini karena Shafiu, kolaborator kami dari Heidelberg merupakan warga negara Nigeria yang mengharuskan apply visa dengan sistem penjamin visa.


      Sayangnya saya terkena tipes sejak akhir bulan Januari, sehingga jadwal wawancara pun harus diundur menunggu kondisi kesehatan saya lebih kondusif. Untunglah pak suami berbaik hati untuk turut mendampingi urusan wawancara saya di Jakarta, dan Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Walaupun rasanya seperti di sidang hehe, masuk ke ruang lalu duduk satu kursi di depan, dengan para anggota sidang sekitar 20 orang ada di baris kanan dan kiri. Tapi tentu sebuah pengalaman yang berharga.



                                    Saat mengantri menunggu jadwal wawancara penjamin visa


Agenda Bulan Februari lalu ada 2 kegiatan yakni Kick Off Meeting Project yang kemudian dilanjutkan dengan workshop kurikulum untuk persiapan pembukaan peminatan baru Global Health yang akan direncanakan dimulai tahun depan. Alhamdulillah semua agenda berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun penat sih pasti ya, karena sebagai koordinator pelaksana harus stand by banget tiap harinya ketika mereka berdua ada di Purwokerto.


Di tengah-tengah percakapan informal ketika Pauline dan Shafiu untuk hadir pada acara munggahan rekan-rekan dosen Kesmas sebelum memasuki Bulan Puasa Ramadhan, saya sempat bertanya,

          “ Sekiranya program research stay yang 3 bulan di Hiedelberg itu saya membawa keluarga, tapi keluarga dengan biaya sendiri apakah memungkinkan?”, tanyaku hati-hati. Sudah sejak lama semenjak mereka sampai di Purwokerto untuk menanyakan hal ini.

      “ Owh tentu, kami bisa membuat membuatkan surat rekomendasi ataupun dokumen yang diperlukan,” jawab Pauline dengan ringan.

Responnya tentu melegakan hati saya. Walaupun entah seperti apa perjalanan ke depan. Tapi menghidupi impian tentu menyenangkan.


Program research stay selama 3 bulan rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2026 dan 2028, dengan masing-masing kuota 2 orang dosen dari FIKes. Tentu ini suatu kesempatan yang sungguh menarik. Walaupun membawa keluarga, suami dan Deva tentu membutuhkan perencanaan yang matang. Saya menyadari sungguh berbeda, ketika dulu saya memutuskan untuk berangkat keluar negeri sendiri. 


Hidup di luar negeri walaupun mengesankan dan luar biasa, namun tak bisa ditampik hidup di sana tidak mudah. Ketika membawa keluarga, tentu saya juga harus mempersiapkan budjet yang cukup karena yang dicover hanya 1 orang saja dana dari hibahnya. Tapi tentu saya nggak bisa mengambil kesempatan program itu bila hanya sendirian pergi. Rasanya tidak mampu jauh-jauh terlalu lama berpisah dengan keluarga.


Saya jadi bersyukur juga dulu PhD masih sendiri, tidak terlalu banyak pertimbangan ketika mengambil keputusan untuk melanjutkan studi di Glasgow hehe. Oh ya, InsyaAllah Bulan Agustus nanti saya dan beberapa rekan dosen serta mahasiswa juga akan ke Heidelberg untuk mengikuti short course di sana. Excited pasti ya, karena kebayang cantiknya Heildelberg seperti yang saya lihat di foto-foto ketika berselancar di internet.


Semoga saja diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran agar rencana-rencana bisa terwujud. Jadi Agustus nanti saya bisa membelikan beberapa kotak coklat dari Bavaria untuk Deva. Semoga***





 


0 Komentar