Foto bersama usai acara |
Dalam
rangka mempererat silaturahim warga Indonesia di Glasgow di bulan suci ini,
kami mengadakan acara buka puasa bersama. Acara tersebut diadakan di flat Tiffany Imron, Mahasiswi
PhD di Stratclyde University, dimulai
pada pukul 19.30, agar selesai ceramah bisa
langsung buka puasa bersama. Acara diawali dengan pembukaan dari ketua KIBAR
Glasgow, Nor Basid Adiwibawa Prasetya yang dilanjutkan dengan ceramah
oleh Bapak Luqyan Tamanni yang
juga saat ini juga menjabat sebagai Ketua Kibar UK, dengan tema "Berkah Puasa Ramadhan dan
Menggapai Malam Lailatul Qadar".
Acara ini dihadiri oleh sekitar 40 warga Indonesia di Glasgow. Anggota pengajian Glasgow tergolong bervariasi. Ada yang berstatus sebagai mahasiswa,
pekerja, ada yang belum menikah, yang telah berkelurga dan membawa serta anak
ke Glasgow ataupun warga Indonesia yang menikah dengan warga lokal (mix
couple). Oleh karena itu,
acara berkumpul bersama seperti ini merupakan ajang yang baik untuk bersilaturahim dengan warga Indonesia lainnya. Karena ada anggota pengajian yang mix couple tersebut, dalam penyampaian materi ceramah biasanya menggunakan file
presentasi yang disajikan dalam bahasa Inggris. Bahkan materi pun terkadang
disampaikan dalam campuran bahasa Inggris dan bahasa Indonesia agar rekan-rekan
bule juga dapat mengerti apa yang disampaikan dalam pengajian tersebut. Selain
dihadiri oleh rekan-rekan muslim Indonesia, kami juga membuka lebar-lebar pintu
silaturahim dengan rekan-rekan non muslim Indonesia di Glasgow. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan semua warga Indonesia berkumpul bersama tanpa batasan agama.
Saat ceramah berlangsung |
Dalam
ceramah yang disampaikan
pada acara tersebut, Bapak Luqyan
menjelaskan tentang manfaat-manfaat puasa misalnya saja bagi kesehatan serta bagi kehidupan
spiritual pribadi manusia. Puasa sangat baik untuk kesehatan kita, misalnya
saja untuk mengistirahatkan sistem pencernaan yang terus bekerja setiap
harinya. Puasa juga mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol,
membantu proses detoksifikasi tubuh dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Kemudian juga, karena dalam puasa kita diharapkan menahan hawa nafsu, maka
puasa Ramadan juga merupakan ajang berlatih kesabaran, mengontrol diri dan
membuat psikologis diri yang lebih tenang. Beliau mengibaratkan puasa ramadan ini sebagai “ pit
stop” yang memberikan kesempatan bagi diri untuk banyak berefleksi, lebih mendekatkan
diri pada Tuhan dan meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi muslim yang
lebih baik. Hal menarik lainnya yang disampaikan yakni tentang bagaimana
menjadi muslim produktif selama menunaikan puasa Ramadan. Menjalani puasa
Ramadan bukan berarti harus mengurangi produktivitas kita sehari-harinya. Ada
tips-tips yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas kita selama
Ramadan. Kemudian juga dibahas mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar serta amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan untuk menggapai malam
Lailatul Qadar. Usai penyampaian materi, diskusi menarik juga berlangsung
berupa tanya jawab dari peserta pengajian.
Dan
saat-saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, yakni saat buka puasa. Menu buka puasa
telah siapkan mulai dari kurma, es cendol, pastel dan hidangan pembuka lainnya.
Usai salat magrib kami bersama menyantap nasi bakmoy yang lezat
sambil berbincang dengan akrab. Selain
buka puasa bersama, kami juga mengadakan penggalangan dana untuk bantuan
kemanusiaan ke Palestina. Hal ini merupakan upaya menunjukkan solidaritas dan
kepedulian pada saudara-saudara di Gaza, Palestina. Dalam acara tersebut,
berhasil dikumpulkan donasi sebesar 210 pounds untuk disumbangkan ke Palestina
melalui pengumpulan donasi KIBAR UK. Jadi selain
buka bersama dan bersilaturahim, acara ini bermanfaat untuk menambah ilmu agama
dan juga melakukan kegiatan sosial. Semoga pengajian rutin tiap bulan yang kami laksanakan di Glasgow ini bisa berlangsung dengan lancar dan terus memberikan kemanfaatan bersama ***
Tulisan ini merupakan artikel asli dari berita utama di Detik ramadan dengan link berikut