Persembahan Atas Nama Cinta
PROLOG Seiring gugusan mendung yang menggelayuti langit Semarang senin itu Kami datang memba…
PROLOG Seiring gugusan mendung yang menggelayuti langit Semarang senin itu Kami datang memba…
Rasanya sesak melihat deretan bangku dan kursi kosong tempat kita semua biasanya makan bersama. H…
Bulir air hujan malam ini berteriak dalam diam Bertanya kemana ia akan dijatuhkan Sahdunya …
Kerlipnya mengerjap sahdu di langit malam, selalu saja setia hadir dengan periodisitasnya yang te…
Seperti baris terakhir Windy Ariestanty, si pimred Gagas Media di salah satu surat cintanya di K…
Bubuk hitamnya itu menawarkan persenyawaan nan kental antara aku dengannya menjelang tengah malam…
Menulis posting ini di antara jeda waktu jumatan, ahh akhirnya bisa online juga setelah sekitar…